Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) Jawa Bali adalah salah satu aset sangat penting yang ada di sistem kelistrikan Jawa Bali. Jenis penghantar SKLT Jawa Bali 1 sampai dengan 4 adalah hybrid, yaitu gabungan antara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Kabel Laut tegangan Tinggi (SKLT) dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Kerawanan paling besar yang berada di ruas ini terletak pada jaringan SUTT nya, dimana terdapat kerawanan akibat alam (petir) dan benda lain (layang-layang). Lesson Learned gangguan temporer sempat terjadi di tahun 2018 dimana waktu itu terjadi trip pada ruas penghantar SKLT 1 Banyuwangi Gilimanuk, sehingga menyebabkan adalah Over Load Shedding (OLS) dengan pelepasan beban sekitar 242,56 MW. Penyebab utama gangguan tersebut adalah gangguan temporer akibat layang-layang dengan benang kawat yang tersangkut pada jaringan. Tujuan penelitian ini adalah terkait analisis performa proteksi eksisting sekaligus penyempurnaan sistem proteksinya pada ruas penghantar SKLT 1-4 Jawa Bali. Penyempurnaan pola proteksi ini adalah, skema proteksi awal ruas SKLT Jawa Bali yang selalu dibuat trip baik ketika terjadi gangguan di SUTT dan SKLT, menjadi pola reclose saat terjadi gangguan temporer di sisi SUTT dan Trip ketika terjadi gangguan di sisi SKLT/SKTT nya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran impedansi penghantar kemudian melakukan perhitungan manual via excel dalam rangka menentukan Zone P (Zona Tambahan) pada relai utama A dan B khususnya di sisi GI Banyuwangi dan Gilimanuk. Berikutnya adalah melakukan penyematan logika baru serta seting baru pada relai utama A dan B di kedua sisi GI untuk selanjutnya dilakukan uji performa. Hasil analisis dari uji performa proteksi SKLT 3-4 diketahui bahwa dari 22 skenario pola uji pada SUTT dan SKLT didapatkan hasil yaitu terdapat 9 peluang skenario reclose succes (pada sisi SUTT) dari total skenario pengujian 11 pola, sedangkan pada ruas SKLT/SKTT tetap dengan kondisi awal yaitu Trip di 11 pola kondisi gangguan.