Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung Tembesi dengan kapasitas 40 MWp di sistem kelistrikan Batam – Bintan. Dalam kelayakan finansial mencakup perhitungan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan, serta analisis manfaat biaya dengan menggunakan indikator seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Analisis kelayakan operasi meliputi alternatif pencapaian sasaran, penilaian cara pencapaian sasaran, ruang lingkup pekerjaan, dan kesimpulan kajian kelayakan operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan PLTS apung di Waduk Tembesi secara teknis layak untuk dilaksanakan. Desain dan teknologi yang diusulkan mampu mendukung kinerja optimal sistem PLTS apung, memastikan operasional yang efektif dan efisien. Analisis finansial, termasuk pertimbangan sensitivitas dan asumsi yang ada, menunjukkan bahwa proyek ini layak secara finansial. Proyek ini memiliki tingkat pengembalian internal (IRR) yang memenuhi syarat kelayakan investasi. Tarif tersebut adalah 8.82 cUSD/kWh jika daya dievakuasi melalui jalur 150 kV, dan 7.96 cUSD/kWh jika dievakuasi melalui jalur 20 kV. Berdasarkan hasil analisis tersebut, proyek pembangunan PLTS Apung Tembesi 40 MWp di sistem kelistrikan Batam – Bintan dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Implementasi proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan energi terbarukan, mendukung ketahanan energi lokal, dan memberikan manfaat yang signifikan bagi wilayah Batam – Bintan.