Keandalan Saluran Transmisi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu sistem penyaluran energi listrik. Salah satu komponen yang sangat penting dalam kegiatan penyaluran energi listrik ini adalah Tower Transmisi. Lokasi yang tersebar dan dengan beragam kondisi geografis mengharuskan setiap tower berdiri dengan kondisi kokoh dengan kondisi struktur pondasi yang kuat. Kondisi tower dapat mengalami deformasi baik karena kondisi tanah di sekitar tower yang bergerak, pondasinya yang mengalami keretakan maupun karena pengaruh tarikan dari saluran transmisi yang mengalami anomali sehingga menarik struktur tower. Dalam periode tahun 2016 - 2022, tercatat 33 tower transmisi di sumatera dan jawa mengalami kejadian roboh di wilayah kerja Transmisi Sumatra dan Jawa. Metode asesmen yang dilakukan saat ini adalah dengan cara mengukur kemiringan tower menggunakan alat berupa Total Station yang dilakukan dengan mendatangi tower, kemudian diolah menggunakan software pengolah data untuk didapatkan kemiringan tower tersebut. Metode ini tentunya memerlukan usaha yang lebih dikarenakan setiap pengambilan data diperlukan pengukuran ke lokasi tower yang mana lokasi tower tersebar dan kondisi geografis yang seringkali susah dijangkau, selain itu data yang didapat juga merupakan data saat pengukuran, sehingga untuk mendapatkan data trending kemiringan, diharuskan mendatangi lokasi tower setiap kali diperlukan datanya. Dengan menggunakan VENOM, data trending kemiringan tower dapat didapat secara online menggunakan website. Perbandingan asesmen 4 tower metode konvensional dengan Venom dari pengamatan selama 1 tahun maka didapat penghematan sebesar Rp. 144.180.800, serta mampu mengurangi emisi karbon sebanyak 8,5 kg CO2 untuk satu unit VENOM. nilai ini akan semakin besar apabila diperlukan pengamatan pada lebih banyak tower dan dengan periode yang lebih panjang. Selain menghemat waktu, biaya dan tenaga, alat ini juga mampu memberikan sistem peringatan dini, bila terjadi kemiringan tower yang melebihi batas nilai kemiringan yang ditetapkan. Dengan sistem ini, tindaklanjut yang diperlukan untuk mengantisipasi tower roboh dapat segera dilakukan, sehingga keandalan saluran transmisi khususnya terkait keandalan tower dapat terjaga dan saluran energi listrik menjadi andal.