Manajemen Aset berperan penting dalam mengatur life cycle peralatan ketenagalistrikan termasuk peralatan sekunder pada Gardu Induk. Untuk itu dibutuhkan beberapa hasil inspeksi berjenjang yang di diproses dan diolah menjadi sebuah matrix HI (Health Index), karena nilai HI sekunder dapat digunakan sebagai indikator kondisi performance peralatan sekunder. Namun, pada PLN UIT JBB performa peralatan (HI) saat ini hanya dilihat dari nilai Aset Health Index (AHI) dimana AHI adalah early warning system peralatan, sehingga penentuan prioritas penggantian peralatan dilakukan berjenjang evaluasi dengan proses yang lama. Permasalahan selanjutnya adalah inspeksi peralatan masih dilakukan secara pencatatan konventional, sehingga hasil inspeksi tidak dapat diolah secara cepat dan tepat. Dengan memanfaatkan aplikasi SOBAT PROTEKSI, hasil pemeliharaan peralatan sekunder pada Gardu Induk (baik IL1, IL2 dan IL3) dapat secara otomatis menghasilkan Health Index dengan 5 level dari mengkombinasikan kuantitatif maximum dari elemen AHI dan elemen dari pembobotan kondisi (Condition Health Index (CHI) dan Potensi Gangguan). Dengan nilai AHI=5, CHI=2, Potensi Gangguan=4, didapat nilai HI peralatan tersebut bernilai 5 (kritis), Sehingga mudah menentukan prioritas perbaikan dan penggantian peralatan tepat waktu sebelum terjadi gangguan Non System Fault maupun blackout.