Fenomena iklim global berhubungan erat dengan perubahan iklim dan variabilitas alami yang mempengaruhi sistem iklim Bumi, termasuk pemanasan global akibat peningkatan gas rumah kaca seperti CO2. Di Indonesia, ketergantungan pada energi tak terbarukan, terutama minyak bumi dan batu bara, semakin berisiko seiring menipisnya sumber daya tersebut. Energi baru terbarukan (EBT) muncul sebagai solusi yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan energi jangka panjang melalui perencanaan terintegrasi dan dukungan kebijakan. Kendaraan listrik, sebagai alternatif ramah lingkungan, menunjukkan potensi signifikan dalam mengurangi polusi udara, dengan pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 untuk mempercepat pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). PT PLN (Persero) berperan penting dalam membangun infrastruktur pengisian, melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), guna memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik yang meningkat. Proyeksi menunjukkan adanya kebutuhan pembangunan 1.000 SPKLU pada 2025 dan ±10.000 SPKLU pada 2050 di seluruh Indonesia. Penelitian ini manganlisa bagaimana karakteristik penggunaan SPKLU berdasarkan jenis mesin yang tersedia serta pengaruhnya terhadap penjualan energi listrik.Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, serta masukin dalam perencanaan pembangunan SPKLU ke depan.