MRT Jakarta terwujud sejak 2019 pada fasa 1 dengan rute Lebak Bulus – Bundaran HI dan dilanjutkan saat ini pada fasa 2A dengan rute Thamrin – Kota. Dan jika diamati perkembangan jumlah perjalanan maupun jumlah penumpang pada transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) sepanjang 2023-2024 terjadi peningkatan sebanyak 2,29 % yaitu 2.607.904 orang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi teknis dan ekonomis sistem PLTS ongrid pada moda transportasi massal yang cepat selain memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi listrik dengan menggunakan Sunny Design 5.0. Pada studi penelitian ini mengoptimalkan analisis kelayakan PLTS menggunakan data perencanaan juga merancang menggunakan atas atap seluas 1,592.80 meter persegi dengan kapasitas maksimal untuk instalasi adalah 554.40 kWp di MRT Stasiun Kota. Studi desain sistem PLTS atap ongrid di salah satu stasiun MRT Kota menunjukkan bahwa secara teknis menghasilkan nilai rasio kinerja 84% dan jumlah energi listrik sebesar 733,212 kWh per tahun atau 2,009 kWh per hari. Selain itu secara ekonomis, dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 6,348,408,830 dan biaya tahunan sebesar Rp. 88,821,083 ada peluang untuk menghemat tagihan listrik PLN senilai Rp. 1,717,945,859 setiap tahun dengan pengembalian tahunan (IRR) 19.70 persen . Juga membantu mengurangi emisi dengan kontribusi sebesar 4,92 ton CO2 per tahun.