Pengelolaan program magang di PT Perusahaan Gas Negara Tbk. masih menghadapi kendala seperti pendaftaran melalui email yang rawan terlewat, pencatatan absensi manual yang berpotensi manipulasi, dan keterlambatan penyaluran uang saku. Kondisi ini mendorong perlunya System Internship Program (SIP) sebagai solusi digital terintegrasi. Namun, pengembangan SIP menghadapi tantangan berupa perubahan kebutuhan pengguna, keterbatasan tim pengembang, dan kesulitan memperkirakan waktu serta tenaga yang dibutuhkan secara akurat. Kebutuhan untuk memprediksi durasi pengembangan menjadi penting agar manajemen proyek dapat berjalan lebih efektif. Penelitian ini menerapkan metode Use Case Point (UCP) untuk melakukan estimasi usaha pengembangan SIP secara sistematis berdasarkan jumlah dan kompleksitas skenario penggunaan sistem, lalu membandingkan hasil estimasi dengan realisasi aktual. Pendekatan yang digunakan adalah metode rekayasa perangkat lunak dengan model Waterfall, meliputi analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian menggunakan Black Box Testing. Hasil estimasi menunjukkan total 705 man-hour dengan estimasi biaya Rp 83.203.194, sedangkan realisasi aktual mencapai 594 man-hour dengan biaya aktual Rp 0, menghasilkan deviasi sebesar 18,69%.

The internship program management at PT Perusahaan Gas Negara Tbk. still encounters several issues, including registration via email that risks being overlooked, manual attendance recording prone to manipulation, and delays in stipend disbursement. These conditions highlight the need for the System Internship Program (SIP) as an integrated digital solution. However, the development of SIP faces challenges such as changing user requirements, limited development team resources, and difficulties in accurately estimating the time and effort required. The ability to predict development duration is essential to ensure more effective project management. This study applies the Use Case Point (UCP) method to systematically estimate the effort required for SIP development based on the number and complexity of system Use Case scenarios, followed by a comparison between the estimated and actual results. The research adopts a software engineering approach using the Waterfall model, encompassing requirements analysis, design, implementation, and testing through Black Box Testing. The estimation results indicate a total of 705 man-hours with an estimated cost of IDR 83,203,194, while the actual realization reached 594 man-hours with zero actual cost, resulting in a 18,69% deviation.