Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik, sering terjadi pembagian beban yang tidak merata antar setiap fasa-nya. Hal ini disebabkan karena pola penyambungan Sambungan Rumah (SR) pelanggan 1 fasa, pada proses sambung baru tidak memperhatikan kondisi beban fasa pada gardu distribusi. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan beban antara fasa yang menyebabkan mengalirnya arus netral pada transformator, sehingga kemampuannya dalam melayani beban menurun. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penyeimbangan beban terhadap ketidakseimbangan beban dan susut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode literatur, observasi, dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan setelah dilakukan penyeimbangan beban, persentase ketidakseimbangan pada gardu PV55 berubah dimana pada LWBP1 46,6% turun menjadi 6,3% LWBP2 dari 52,3% menjadi 4,3% dan WBP MALAM dari 54,3% menjadi 1,6%. Setelah dilakukan penyeimbangan beban, nilai susut energi pada gardu PV55 berubah dimana pada LWBP1 dari 7,88kwh/hari menjadi 0,38kwh/hari, LWBP2 dari 9,15kwh/hari menjadi 0,73kwh/hari, dan WBP dari 25,41kwh/hari menjadi 3,18kwh/hari. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kegiatan penyeimbangan beban ini dapat menurunkan persentase ketidakseimbangan beban begitu pula dengan besar arus yang mengalir pada penghantar netral sehingga dapat menurunkan nilai susut energi yang terjadi.

In meeting the demand for electricity, there is often an uneven distribution of the load between each phase. This is due to the connection pattern of 1-phase customer connection (SR), the new connection process does not pay attention to the phase load conditions at the distribution substation. This will cause a load imbalance between the phases which causes a neutral current to flow in the transformer, so that its ability to serve the load decreases. Therefore, this study was conducted to determine the relationship between load balancing and load imbalance and shrinkage. The research method used is the method of literature, observation, and interviews. The results showed that after load balancing was carried out, the percentage of imbalance at the PV55 substation changed where at LWBP1 46.6% decreased to 6.3% LWBP2 from 52.3% to 4.3% and WBP NIGHTS from 54.3% to 1.6 %. After load balancing, the energy loss value at the PV55 substation changes where at LWBP1 from 7.88kwh /day to 0.38kwh /day, LWBP2 from 9.15kwh /day to 0.73kwh /day, and WBP from 25.41kwh /day to 3.18kwh /day. The conclusion obtained from this study is that this load balancing activity can reduce the percentage of load imbalance as well as the amount of current flowing in the neutral carrier so that it can reduce the value of energy losses that occur.