Pada pengoperasian transformator, minyak transformator memegang peranan penting.
Kegagalan dan kerusakan transformator dapat terjadi akibat kegagalan minyak
transformator. Oleh karena itu, pengecekan secara berkala diperlukan, sehingga dapat
diketahui kualitas dari minyak transformator tersebut. Kondisi minyak transformator
dapat diketahui dari hasil uji minyak transformator menggunakan parameter utama,
seperti Dissolved Gas Analysis (DGA) yang merupakan metode untuk menganalisis
kondisi transformator dilihat dari kuantitas gas terlarut, Breakdown Voltage atau
pengujian kemampuan isolasi minyak menahan tegangan listrik yang diberikan, dan water
content atau atau pengujian jumlah air dalm transformator. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif korelasi, dimana korelasi parameter utama dilihat berdasarkan data
hasil pengujian yang dikumpulkan. Dari pengujian keempat sampel minyak terjadi
indikasi awal kegagalan pada transformator, seperti korona, overheat cellulose, serta
logam panas, namun dalam tingkat energi rendah. Berdasarkan metode koefisien korelasi
diketahui bahwa parameter DGA memiliki korelasi rendah dengan parameter breakdown
voltage dan water content, dimana diperoleh nilai koefisien korelasi, yaitu 0 dan -1.
Sedangkan, parameter breakdown voltage dan water content memiliki korelasi yang
tinggi, namun berbanding terbalik dengan koefisien korelasi sebesar 1. Adapun pengujian
minyak sebaiknya dilakukan 3 atau 6 bulan sekali dengan waktu penggantian minyak
tergantung pada kondisi dan umur minyak transformator.