Dalam berkembangnya transformasi umum di Indonesia sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat karena dapat mempermudah berpergian baik didalam kota maupun keluar kota. Dalam persaingan antar transformasi umum di Negara Indonesia membuat PT KAI meninggkatkan kenyamanan dengan cara menanmbah fasilitas- fasilitas kereta api dalam fasilitas kelistrikan dengan tingkatan kelas yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsumsi energi pada masing-masing kelas yang diuji yaitu kelas eksekutif, ekonomi dan campuran. Proses pengambilan data dilakukan pada panel distribusi yang ada pada tiap gerbong dengan mengukur phasa R, S dan T pada jenis gerbong K1, M1, P1, K3, KMP3 dan B. Untuk beban stop kontak dilakukan asumsi dengan pemakaian hanya 3 jam perjalanan. Setiap kelas pada kereta api mempunyai jumlah panjang gerbong masing-masing yaitu eksekutif 10 gerbong, campuran 11 dan ekonomi 10 gerbong. Dengan perjalanan antar kota dari Jakarta ke Surabaya dalam waktu tempuh perjalanan eksekutif selama 9 jam perjalanan dengan konsumsi energi listriknya sebesar 1468 kWh, untuk kelas campuran dengan waktu tempuh 10 jam energi yang dikonsumsi sebesar 1556 kWh dan kelas ekonomi sebesar 1207 kWh dengan waktu tempuh 12 jam. Besar gerbong pembangkit pada tiap kelas yaitu eksekutif dan campuran mempunyai kapasitas yang sama sebesar 500 kVa dan ekonomi sebesar 300 kVa. Berdasarkan kapasitas pembangkit tiap kelas dan juga panjang peron maka tiap kelas dapat menanpung beban gerbong penumpang untuk kelas eksekutif sebanyak 4 gerbong penumpang, kelas ekonomi sebanyak 4 gerbong penumpang dan sedangkan kelas campuran apabila ditambah gerbong eksekutif yaitu sebanyak 3 dan 3 gerbong jika ditambah gerbong ekonomi.

In the development of general transformation in Indonesia, it is very influential on people's lives because it can facilitate traveling both in the city and outside the city. In the competition between general transformations in the State of Indonesia, PT KAI increases comfort by adding train facilities in electrical facilities with different class levels. This study aims to look at the energy consumption of each class tested, namely the executive, economy and mixed classes. The data collection process is carried out on the distribution panel in each carriage by measuring the R, S and T phases on the types of K1, M1, P1, K3, KMP3 and B wagons. For power outlet loads, assumptions are made with the use of only 3 hours of travel. Each class on the train has a number of lengths of each carriage, namely executive 10 carriages, mixed 11 and economy 10 carriages. With an intercity trip from Jakarta to Surabaya, the executive travel time is 9 hours with an electrical energy consumption of 1468 kWh, for the mixed class with a travel time of 10 hours, the energy consumed is 1556 kWh and the economy class is 1207 kWh with a travel time of 12 hours. . The size of the generator carriages in each class, namely executive and mixed, has the same capacity of 500 kVa and economy of 300 kVa. Based on the generating capacity of each class and also the length of the platform, each class can accommodate 4 passenger carriages for executive class, 4 passenger carriages for economy class and for mixed class if added executive carriages are 3 and 3 carriages if added economy carriages.