Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik, sering terjadi pembagian beban yang tidak merata antar fasanya. Ketidakseimbangan beban pada transformator distribusi disebabkan salahsatunya oleh pembagian beban yang tidak merata pada tiap transformator. Hal ini akan menyebabkan timbulnya arus yang mengalir pada penghantar netral trafo sehingga menyebabkan rugi-rugi daya yang dapat merugikan pihak penyedia maupun pelanggan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral dan rugi daya pada trafo distribusi serta pengaruhnya ketika prosedur penyeimbangan beban telah dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan penyeimbangan beban, persentase ketidakseimbangan beban untuk Trafo GT.SPB017 jurusan 1 turun dari 7.6% menjadi 4.3 % dan untuk jurusan 2 turun dari 21.6 % menjadi 3.6 %. Sedangkan untuk rugi daya pada jurusan 1 turun dari 1.641 ��ℎ/hari menjadi 1.627 � ��ℎ/hari dan untuk jurusan 2 turun dari 2.4122 ��ℎ/hari menjadi 1.2307 � ��ℎ/hari. Sedangkan persentase ketidakseimbangan beban pada trafo GT.SRI002 turun dari 18.6% menjadi 2.3 %. Kemudian rugi daya pada trafo GT.SRI002, yang awalnya sebesar 12.8 ��ℎ/hari turun menjadi 5.427 ��ℎ/hari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyeimbangan beban efektif dapat menurunkan persentase ketidakseimbangan beban dan arus netral juga dapat diminimalisir sehingga nilai rugi daya yang terjadi tidak besar.

When covering the power demand, there is often an unequal load distribution between the phases. One of the causes of load imbalance in distribution transformers is the uneven distribution of loads on each transformer. This causes current to flow in the transformer neutral, causing power losses that can harm both the provider and the customer. Therefore, this study was conducted to determine the effects of load imbalances on neutral current and power losses in distribution transformers and their impact after load balancing procedures have been implemented. The research method used is a quantitative method. The results showed that after load balancing, the percentage of load imbalance for transformer GT.SPB017 decreased from 7.6% to 4.3% in route 1 and for route 2 from 21.6% to 3.6%. Meanwhile, the power losses in Route 1 fell from 1.641/day to 1.627/day and in Route 2 from 2.4122/day to 1.2307/day. Meanwhile, the percentage of load imbalance on transformer GT.SRI002 decreased from 18.6% to 2.3%. Then the power dissipation in the GT.SRI002 transformer, which was originally 12.8 /day, dropped to 5,427 /day. From this, it can be concluded that effective load balancing can reduce the percentage of load imbalance, and also the neutral wire current can be minimized, so that the value of the power losses that occurs is not large.