Salah satu upaya dalam menekan tunggakan atau keterlambatan pembayaran rekening listrik pada pelanggan Automatic Meter Reading (AMR) yaitu dengan menerapkan sistem remote shunt trip. Remote Shunt Trip adalah sistem Pemutusan dan penyambungan aliran listrik pelanggan AMR pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung, dengan mengoptimalkan fitur I/O Meter Elektronik, dilakukan dengan cara memutus dan menghidupkan aliran listrik pelanggan dari jarak jauh secara cepat dan mudah. Prosedur dalam pemutusan dan penyambungan pada sistem remote shunt trip ini adalah pendataan pelanggan yang memiliki piutang yang belum lunas diatas periode bayar, melaksanakan verifikasi data pelanggan yang sudah terdaftarkan untuk di eksekusi dan memonitoring data pelanggan yang sudah terdaftar untuk memantau pelanggan tersebut sudah atau belum dieksekusi pemutusan atau penormalan. Penulis melakukan penelitian sistem shunt trip ini pada PLN UP3 Bali Selatan yang sudah melaksanakan pemutusan dengan total 5 pelanggan dengan historis pembayaran melebihi dari periode bayar. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pemutusan remote ini pelanggan yang sering menunggak sudah melakukan pembayaran rekening lebih awal, jumlah pelanggan yang menunggak mengalami penurunan setelah dilakukan sistem ini dan rupiah saldo tunggakan mengalami penurunan pada bulan April sebesar Rp 1.332.678.919 dan Mei 2022 sebesar Rp 944.945.885 setelah dilakukan sistem pemutusan secara remote shunt trip.

One of the efforts to reduce arrears or delays in paying electricity bills to Automatic Meter Reading (AMR) customers is to implement a remote shunt trip system. Remote Shunt Trip is a disconnection and connection system for direct and indirect measurement AMR customers' electricity, by optimizing the Electronic I/O Meter feature, done by disconnecting and turning on the customer's electricity remotely quickly and easily. The procedure for disconnecting and connecting to the remote shunt trip system is collecting data on customers who have outstanding receivables beyond the payment period, verifying customer data that has been registered for execution and monitoring registered customer data to monitor whether or not the customer has been terminated. or normalization. The author conducted research on this shunt trip system at PLN UP3 South Bali which had already terminated with a total of 5 customers with historical payments exceeding the pay period. The results obtained after this remote disconnection were customers who were often in arrears had made account payments earlier, the number of customers who were in arrears decreased after this system was implemented and the rupiah balance in arrears decreased in April by Rp. 1,332,678,919 and in May 2022 by Rp. 944,945. 885 after a remote shunt trip disconnection system.