Frekuensi merupakan salah satu indikator yang mewakili kualitas tenaga listrik. Frekuensi sistem menunjukkan keseimbangan antara daya aktif (MW) pembangkitan dan daya aktif (MW) yang dikonsumsi oleh pelanggan. Berdasarkan data historikal gangguan di Sistem Timor, seringkali kejadian gangguan pada SUTT 70kV Bolok- Maulafa dua line secara bersamaan, mengakibatkan blackout. Hal tersebut dikarenakan SUTT 70kV Bolok-Maulafa memikul sebesar 75% dari beban sistem, sehingga menyebabkan kesetimbangan frekuensi sistem tidak tercapai. Dalam penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu metode DTT (Direct Transfer Trip) yaitu sebuah skema perintah trip menuju 2 unit PLTU saat terjadi gangguan pada SUTT 70kV Bolok-Maulafa dua line secara bersamaan sehingga kestabilan frekuensi dapat terjaga dan sistem tidak mengalami blackout.

Frequency is one indicator that represents the quality of electric power. The system frequency describes the balance between the active power (MW) of generation and the active power (MW) consumed by the load. Based on historical data of disturbances record in the Timor Grid System, mostly if there is a disturbance in the 70kV Bolok- Maulafa SUTT two lines simultaneously, it will result in a blackout. This is because the 70kV Bolok-Maulafa SUTT carries 75% of the system load, thus causing the system frequency balance to not be achieved. In the research that has been done, it was found that to overcome these problems, a DTT (Direct Transfer Trip) method is needed, namely a trip command scheme to 2 PLTU units when there is a disturbance in the 70kV Bolok-Maulafa SUTT two lines simultaneously so that frequency stability can be maintained and the system doesn’t blackouts.