Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh arus listrik yang dialirkan transmisi
serta keadaan lingkungan, terhadap keamanan dan keandalan saluran transmisi.
Penelitian dilakukan di Seksi 2 Saluran Transmisi 500 kV Balaraja-Kembangan. Jarak
bebas menjadi indikator keamanan, sedangkan suhu konduktor dan tegangan Tarik
menjadi indikator keandalan. Peraturan Menteri ESDM No 2 tahun 2019 sebagai acuan
jarak bebas baik keamanan fisik maupun keamanan terhadap medan elektromaknetik
telah dimasukan dalam peraturan tersebut. Temperature konduktor maksimum sebesar
75o C. Dilakukan mengumpulkan data konduktor dan menara yang digunakan pada
sistem transmisi, serta data kondisi lingkungan. Dilakukan perhitungan dan analisa suhu
kondukor, andongan, dan jarak bebas, serta tegangan tariknya. Dengan sistem yang
belum mendapatkan tegangan saluran transmisi ini dapat menghantarkan daya sebesar
2927,165 MVA. Pada keadaan operasi arus yang mengaliri konduktor akan
menyebabkan rugi-rugi berupa panas sehingga menyebabkan pemuaian panjang. Serta
perhitungan dalam beberapa kondisi dapat disimpulkan bahwa kondisi operasi normal
500 kV yang diteliti aman dan andal. Bila terjadi gangguan hubung singkat di dapatkan
temperature konduktor sebesar 105,77°C bila gangguan di clear kan proteksi utama
dengan waktu 0,09s dan 435,47°C bila proteksi utama gagal dan gangguan diclearkan
proteksi backup dalam waktu 0.4s. Sehingga pada kondisi arus gangguan
mempengaruhi keandalan saluran transmisi tersebut.