Berdasarkan RUPTL, PLTU Sumsel-8 direncanakan beroperasi di Pulau Sumatera. Dengan masuknya PLTU Sumsel-8 yang ke sub sistem Sumatera Bagian Selatan dapat dipastikan terjadi perubahan nilai besaran listrik di dari kondisi sebelumnya. Maka dari itu, perlu dilakukan studi aliran daya untuk melihat bagaimana nilai besaran tersebut serta pembangkitan mana yang diatur pembebanannya. Untuk menyelesaikan permasalahan ini akan dilakukan simulasi menggunakan aplikasi Digsilent untuk mengetahui nilai tegangan, aliran dan besaran daya aktif maupun daya reaktif serta berapa besar pembagian beban pembangkit lain. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa ketika running simulasi dengan masuknya PLTU Sumsel-8 dengan beban 600 MW, terjadi kondisi tidak konvergen sehingga dicoba mengubah pembebanan PLTU Sumsel-8 ke 400 MW dan berhasil konvergen dengan hasil besaran tegangan yang cukup variatif. Disisi lain untuk daya aktif antar sub sistem tidak ada perubahan aliran kecuali pada SMSLV ke NADRI pada kondisi tanpa pengaturan dan kondisi pengaturan. Untuk daya reaktif mengalami perubahan yang cukup variatif di semua kondisi. Untuk pembangkitan yang diatur pembebanannya dengan masuknya PLTU tersebut pada sub sistem Sumatera Bagian Selatan sebesar 178 MW.

Based on RUPTL, Sumsel-8 Coal Fired Power Plant is planned to operate on the island of Sumatera. With the syncronized of Sumsel-8 coal fired power plant which is included in the Southern Sumatra sub-system, there will be a change in the value of electricity from the previous condition. Therefore, it is necessary to conduct a power flow study to see how much value of that quantity and which generation is regulated by loading. To solve this problem, a simulation will be carried out using Digsilent to determine value of voltage, flow and amount of active power and reactive power and how much load sharing of other generators. Result of the analysis, it can be seen that when running simulation with 600 MW loading of Sumsel-8 coal-fired power plant, there was a non-noverging condition so that it was tried to change of that power plant to 400 MW loading and successfully converged with the result of varied voltage magnitude. On the other hand, active power between sub-system, there is no change in flow except for SMSLV to NADRI in unregulated condition and the setting condition. For reactive power, changes are quites varied in all condition. For the regulated generation, with inclusion of that coal fired power plant in the Southern Sumatra sub-system is 178 MW.