Standard mutu tegangan sistem tenaga listrik perlu di jaga agar tetap dalam batas standard mutu yang berlaku (-10% dan +5%). Sistem kelistrikantimor di wilayah kerja PT PLN (Persero) UIW NTT mengalami penurunan tegangan pada saluran transmisi 70 kV, hal ini disebabkan oleh panjang saluran serta beban dan pembangkit yang hanya terpusat di sisi Barat (Kupang). Pemasangan kapasitor dengan lokasi dan nilai yang tepat dapat menaikkan faktor daya serta meningkatkan tegangan sistem. Dengan menggunakan metode analisa loadflow berbasis aplikasi Digsilent Powerfactory dapat diketahui pemilihan lokasi yang paling optimum untuk penempatan kapasitor dengan indikator drop tegangan paling rendah. Untuk mendapatkan nilai optimum pada opsi pemasangan kapasitor di satu Gardu Induk (GI), didapatkan hasil drop tegangan terendah senilai 1,66 kV di GI Atambua, sedangkan untuk opsi peletakan kapasitor di dua GI secara bersamaan di dapatkan hasil drop tegangan terendah sebesar 1,55 kV dengan pemasangan kapasitor di GI Atambua & Nonohonis.

The quality of voltage integrity on electrical system has to be maintained in a specific value (-10 to +5%). In Timor System of PT PLN (Persero) UIW NTT, they experienced a drop voltage on 70kV transmission line due its length of distribution line and centralized power plant system in western area (Kupang). Appropriate installation of the capacitor could improve the voltage integrity of Timor system. The research was run using a loadflow analysis through Digisilent software application to determine an optimum location and specified value for capacitor installation. Drop voltage on a single capacitor installation method will get an optimum result for up to 1,66 kV on Atambua Substation. In contrast, the double capacitor installation method could achieve up to 1,55 kV on Atambua and Nonohonis substations, respectively.