Pada sistem kelistrikan diantara pusat pembangkit dan pusat beban pada umumnya terpisak jarak yang jauh, jarak inilah yang menyebabkan drop tegangan. Susut / rugi rugi transmisi memiliki beberapa factor, diantaranya factor jarak antara pembangkit dan pusat beban terlalu jauh. Penelitian ini menggunakan Analisa aliran daya dan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient). Menggunakan perhitungan aliran daya metode Newton-Rapson pada Sistem Khatulistiwa dapat mengetahui besarnya rugi-rugi daya aktif dan rugi-rugi daya reaktif. Perhitungan aliran daya pada Sistem Khatulistiwa dilakukan dalam beberapa skenario yaitu skenario 1 kondisi tanpa operasi PLTU UPP GCL, skenario 2 pola operasi juli desember 2022 dengan asumsi masuknya GI Sekadau dan GI Sintang, dan scenario 3 uprating dan konfigurasi jaringan. Berdasarkan total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa dari ketiga skenario yang digunakan masih mendapatkan susut tranmisi dalam batas normal, yaitu ambang batas rugi-rugi saluran transmisi sekitar 5-15% (Jaleani,2013).

In the electrical system between the generating center and the load center, it is generally separated over a long distance, this distance is what causes the voltage drop. Transmission shrinkage / losses have several factors, including the factor that the distance between the plant and the load center is too far. This study uses power flow analysis and calculation of transmission loss coefficient (loss coefficient). Using the calculation of the power flow of the Newton-Rapson method in the Equatorial System, it can determine the magnitude of active power losses and reactive power losses. The calculation of power flow in the Equatorial System is carried out in several scenarios, namely scenario 1 condition without operation of the UPP GCL PLTU, scenario 2 of the july-December 2022 operating pattern assuming the entry of GI Sekadau and GI Sintang, and scenario 3 uprating and network configuration. Based on the total active power losses of the Equatorial System channel from the three scenarios used, it still gets transmission shrinkage within normal limits, namely the threshold of transmission line losses of around 5-15% (Jaleani, 2013).