Pemasangan tahanan pentanahan/grounding menjadi sangat penting dan menjadi salah satu proteksi di SUTT untuk peralatan utama pada Gardu Induk terhadap sambaran petir. Metode perbaikan yang efektif, efisien dan dilahan sempit sangat penting untuk memperbaiki nilai tahanan pentanahan atau grounding pada menara SUTT dalam sistem kelistrikan. Sistem pentanahan yang baik yakni mempunyai nilai tahanan pentanahan yang kecil untuk SUTT harus lebih kecil dari 10Ω. Pada SUTT 150kV Bangil New Porong ini ditemukan yang nilai tahanan pentanahannya melebihi standart yakni pada tower yang berada dilahan rawa basah. Oleh karena itu diperlukan metode counterpoise spiral gap untuk mengurangi nilai tahanan pentahanan di lahan sempit pada SUTT 150kV Bangil – New Porong. Dalam penelitian ini digunakan software PSCAD Power System Computer Aided Design untuk mempermudah dalam simulasi keadaan sambaran petir diberikan arus sambaran petir sebesar 42kA dan mengakibatkan BackflashOver, karena nilai tegangan crossarm lebih besar dari tegangan lompatan api yaitu sebesar 1800kV sedangkan batas tegangan lompatan api sebesar 1781,52kV. Dibutuhkan tambahan elektroda kabel grounding sepanjang 15meter sehingga nilai tahanan pentanahan/grounding menjadi turun sebesar 0,59 Ω dari semula 10,77 Ω, dan dapat menurunkan tegangan crossarm menjadi 1643,6kV.

The installation of grounding is very important and becomes one of the protections in SUTT for the main equipment at the substation against direct lightning strikes. Repair methods that are effective, efficient and in a narrow area are very important to reduce grounding or earthing values in a SUTT tower in the electrical system. A good grounding system that has a small grounding limit value for SUTT must be less than 10Ω. At the 150kV Bangil New Porong SUTT, it was found that the ground resistance value exceeded the standard, namely in the tower located on wet sand land. If the value of the grounding limit is large. Therefore, a counterpoise spiral gap method is needed to reduce the holding value in a narrow area at the 150kV SUTT Bangil – New Porong. In this study, the PSCAD Power System Computer Aided Design software was used to simplify the simulation of the state of a lightning strike and to know before and before changes in the resistance values. Given a lightning current of 42kA and causing backflashover, because the crossarm voltage value is greater than the fire jump, which is 1800kV while the fire limit is 1781.52kV. It takes an additional 15 meter of grounding cable electrodes so that the value of the grounding resistance decreases by 0.59 Ω from the original 10,77Ω and can reduce the voltage on the crossarm of the tower to 1643,6kV.