Seiring dengan berjalannnya waktu ketersediaan minyak mineral yang semakin lama semakin menipis maka dicari alternatif pengganti isolasi minyak mineral, salah satunya dengan minyak nabati yang mudah untuk didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan karakteristik perbedaan pada pencampuran minyak nabati terhadap minyak mineral. Metode yang digunakan pada penelitian menggunakan IEC 60 156 : 2018 dan SPLN 49-1:1982. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak minyak nabati maka semakin tinggi nilai densitas dan viskositas, namun yang tidak sesuai standar yaitu pada pencampuran kelapa sawit 100% : shell diala-b 0% dengan menggunakan parameter densitas. sedangkan banyak minyak nabati yang terkandung maka semakin tinggi nilai tegangan tembus dan kekuatan dielektriknya namun tidak sesuai dengan SPLN 49-1:1982. Untuk sampel terbaik menurut semua parameter yaitu pada perbandingan minyak kelapa sawit 80%: shell diala-b 20% sesuai dengan syarat SPLN 49-1:1982.

As time goes by, the availability of mineral oil is getting thinner, so an alternative to mineral oil insulation is sought, one of which is vegetable oil that is easy to obtain. This study aims to analyze the comparative characteristics of differences in the blending of vegetable oil to mineral oil. The method used in this study uses IEC 60-156: 2018 and SPLN 49-1:1982. The results of this study indicate that the more vegetable oil, the higher the density and viscosity values, but that is not according to the standard, namely the mixing of 100% palm oil: shell diala-b 0% using density parameters. while the more vegetable oil contained, the higher the breakdown voltage and dielectric strength, but not in accordance with SPLN 49-1:1982. For the best sample according to all parameters, the ratio of 80% palm oil: shell diala-b 20% is in accordance with the requirements of SPLN 49-1:1982.