Sistem distribusi adalah sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari pembangkit hingga ke pelanggan PLN. Saat proses penyaluran energi listrik kemungkinan akan terjadinya gangguan-gangguan yang muncul.Gangguan tersebut dapat menyebabkan hilangnya sebagian tegangan yang dikirimkan oleh pembangkit hingga sampai kepada pelanggan.Hilangnya tegangan dalam hal penyaluran sistem tenaga listrik ini biasa disebut dengan jatuh tegangan. Pada penelitian ini akan melakukan perbandingan tegangan masuk serta jatuh tegangan dari dua gardu induk yaitu GI Ulee Kareng dan GI Banda Aceh. Perbandingan pada penelitian ini akan dilakukan dengan cara menghitung nilai jatuh tegangan dari tegangan kirim gardu induk hingga sampai kepada tegangan terima yang ada pada sisi penyulang Abulyatama. Setelah dilakukannya perhitungan nilai jatuh tegangan pada kedua gardu induk ini maka didapatkan hasil yang berbeda. Dimana pada GI Banda Aceh yang memiliki tegangan kirim sebesar 20,1 kV mengalami jatuh tegangan ketika tegangan tersebut sampai kepada sisi terima yang ada pada penyulang abulyatama yaitu sebesar 19,05 kV . Dan hasil perhitungan nilai jatuh tegangan pada GI Ulee Kareng adalah dengan tegangan kirim sebesar 20,27 kV yang dikirimkan oleh GI Ulee Kareng mengalami nilai jatuh tegangan sebesar 103.3131072 Volt dan memiliki tegangan pada sisi terima sebesar 20.16 kV ketika tegangan sampai kepada sisi terima yang ada pada penyulang abulyatama. Hal ini membuktikan bahwa tegangan kirim dari GI Ulee Kareng lebih baik daripada GI Banda Aceh. Pada analisa tegangan incoming GI Ulee Kareng terhadap penyulang abulyatama juga dilakukan perhitungan nilai jatuh tegangan pada trafo trafo distribusi yang ada pada penyulang abulyatama. Dimana setelah dilakukannya perhitungan nilai jatuh tegangan ini dapat dilihat bahwa tegangan masih dalam keadaan normal dan tidak melebihi standar jatuh tegangan yang telah ditentukan.

The distribution system is an electric power system that distributes electrical energy from the generator to PLN customers. During the process of distributing electrical energy, disturbances may occur. These disturbances can cause the loss of some of the voltage sent by the generator to the customer. This loss of voltage in the distribution of the electric power system is commonly referred to as a voltage drop. In this study, we will compare the input voltage and voltage drop from two substations, namely GI Ulee Kareng and GI Banda Aceh. The comparison in this study will be carried out by calculating the value of the voltage drop from the sending voltage of the substation to the receiving voltage on the Abulyatama feeder side. After calculating the value of the voltage drop at these two substations, different results are obtained. Where the Banda Aceh GI which has a transmit voltage of 20.1 kV experiences a voltage drop when the voltage reaches the receiving side of the abulyatama feeder, which is 19.05 kV. And the results of the calculation of the value of the voltage drop at the GI Ulee Kareng is that the sending voltage of 20.27 kV sent by the GI Ulee Kareng experiences a voltage drop of 103.3131072 Volts and has a voltage on the receiving side of 20.16 kV when the voltage reaches the receiving side which is on abuyatama feeder. This proves that the delivery voltage from GI Ulee Kareng is better than GI Banda Aceh. In the analysis of the incoming voltage of the Ulee Kareng GI to the abulyatama feeder, a calculation of the value of the voltage drop on the distribution transformer is also carried out on the abulyatama feeder. Where after calculating the value of this voltage drop, it can be seen that the voltage is still in a normal state and does not exceed the predetermined voltage drop standard.