Seiring dengan pertumbuhan beban setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan energi listrik menjadi meningkat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keandalan sistem dan memenuhi kebutuhan konsumen dilakukan perencanaan penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya 48 MWac di Danau Singkarak sesuai dengan perencanaan pada RUPTL 2021 - 2030 yang akan diinterkoneksikan dengan GI Padang Panjang. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Analisis yang dilakukan yaitu pengoptimalan daya keluaran PLTS pada PVsyst 7.2, aliran daya, hubung singkat dan transien pada sistem Sumatera Bagian Tengah menggunakan Digsilent Power Factory 15.1 kemudian diperoleh data tegangan pada Gardu Induk Padang Panjang mengalami kenaikan dari 149,48 kV ke 149,95 kV setelah pengintegrasian PLTS dan persentase rugi-rugi daya turun dari 5,9% ke 4,3%. Intermitensi PLTS Apung tidak mempengaruhi kestabilan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Tengah dan hanya mengakibatkan sedikit penurunan frekuensi dari 50 Hz ke 49,994 Hz dan masih dalam batas standar mengacu pada Connection Code 3.1 2020 yaitu dalam batas 49,0 Hz < f ≤ 51,0 Hz dimana sistem tetap diperbolehkan beroperasi secara terus - menerus dan tegangannya berfluktuasi dari 147,6 kV menjadi 147,375 kV kemudian kembali lagi ke titik stabil 147,508 kV menunjukkan sistem masih tetap stabil mengacu pada Connection Code 3.2 2020 dimana standar jatuh tegangan 150 kV adalah (+10%, -10%).

As the load grows every year, the demand for electrical energy increases. Therefore, to improve system reliability and meet consumer needs, it is planned to add a 48 MWac Solar Power Plant at Lake Singkarak in accordance with the 2021 - 2030 RUPTL which will be interconnected with the Padang Panjang GI. The method used is a quantitative method. The analysis carried out is optimizing the PLTS output power on PVsyst 7.2, power flow, short circuit and transient in the Central Sumatra system using Digsilent Power Factory 15.1 then the voltage data at the Padang Panjang Substation has increased from 149.48 kV to 149.95 kV after the integration of PLTS and the percentage of power losses decreased from 5.9% to 4.3%. The intermittent PLTS Floating does not affect the stability of the Central Sumatra electricity system and only results in a slight decrease in frequency from 50 Hz to 49.996 Hz and is still within the standard limit referring to Connection Code Code 3.1 2020, which is within the limit of 49.0 Hz < f 51.0 Hz where the system is still allowed to operate continuously and the voltage fluctuates from 147.6 kV to 147.375 kV then returns to a stable point of 147.508 kV indicating the system is still stable referring to Connection Code 3.2 2020 where the standard voltage drop of 150 kV is (+10%, -10 %).