Drop tegangan pada saluran tenaga listrik merupakan kerugian pada suatu penghantar. Hasil analisa drop tegangan yang terjadi di Penyulang SM.05 dapat dijadikan pertimbangan kelayakan oleh PT.PLN (Persero) UP3 Pematang Siantar untuk pengembangan JTM jika terjadi penambahan beban dimasa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam evaluasi drop tegangan adalah metode kuantitatif dengan perhitungan dan simulasi software ETAP. Kondisi drop tegangan pada ujung saluran penyulang SM05 pada saat LWBP sebesar 10,03%, dan pada saat WBP sebesar 16,92%. Pada penyulang SM.05 pada saat WBP terdapat rugi-rugi sebesar 1883,1023 kW dan pada saat LWBP sebesar 813,176 kW. Untuk melakukan perbaikan drop tegangan dan rugi-rugi daya dengan menggunakan pemasangan kapasitor pada ujung saluran, dimana jatuh tegangannya tidak sesuai standart SPLN yaitu, pada Bus 340, bus 342, dan Bus 344. Pada Bus 340 dipasang kapasitor dengan kapasitas 3190 kVAr, pada Bus 342 dengan total 2839 kVAr, dan Bus 344 sebesar 1065 kVAr. Setelah dilakukan pemasangan kapasitor pada masing-masing bus sehingga drop tegangan pada tiap bus mengalami penurunan. Dengan rata-rata kenaikan pada masing-masing bus sebesar 9,2025%, sehingga kondisi drop tegangan pada ujung saluran penyulang pada saat LWBP setelah dikakukan perbaikan dengan pemasangan kapasitor sebesar 1,53% dengan rugi-rugi daya sebesar 615,935 kW. Pada saat WBP sebesar 8,31% dengan rugi-rugi daya sebesar 1685,86 kW.

The voltage drop on the power line is a loss in a conductor. The results of the analysis of the voltage drop that occurred in the SM.05 Feeder can be used as a feasibility consideration by PT. PLN (Persero) UP3 Pematang Siantar for the development of JTM if there is an additional load in the future. The method used in evaluating the voltage drop is a quantitative method with ETAP software calculations and simulations. The condition of the voltage drop at the end of the SM05 feeder line at LWBP is 10.03%, and at WBP is 16.92%. At the SM.05 feeder at the time of WBP there were losses of 1883.1023 kW and at the time of LWBP of 813.176 kW. To repair the voltage drop and power losses by using a capacitor at the end of the line, where the voltage drop does not match the SPLN standard, namely, on Bus 340, bus 342, and Bus 344. On Bus 340 a capacitor with a capacity of 3190 kVAr is installed, on Bus 342 with a total of 2839 kVAr, and Bus 344 with a total of 1065 kVAr. After installing capacitors on each bus so that the voltage drop on each bus decreases. With an average increase in each bus of 9.2025%, so that the condition of the voltage drop at the end of the feeder line at the time of LWBP after being strengthened with the installation of a capacitor is 1.53% with power losses of 615.935 kW. At the time of WBP of 8.31% with power losses of 1685.86 kW.