Sistem Distribusi Daya Signal Hut (SDDSH) pada jalur KRL lintas Stasiun Duri menuju Stasiun Tangerang khususnya Stasiun Angke dan Stasiun Kampung Bandan menggunakan SDDSH tipe Jepang. Peralatan catu daya pada SDDSH tipe Jepang belum memiliki sistem keamanan atau proteksi yang baik sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu gardu traksi dapat membahayakan saat pemindahan suplai beban. Untuk itu diperlukan sistem keamanan yang mempermudah dalam memonitor aliran suplai daya pada peralatan catu daya agar peralatan persinyalan dapat bekerja dan sistem persinyalan kereta tidak terganggu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif berupa validasi hasil simulasi dengan wawancara yang diterjemahkan dalam bentuk simulasi pemrograman menggunakan aplikasi PLC. Penggunaan logika 1 sebagai masukan dengan logika 0 (nol) untuk keluarannya pada ladder diagram agar dapat mengunci aliran daya listrik yang disuplai ke peralatan catu daya khususnya LBS dan MCB. Hasil dari simulasi tersebut menghasilkan 4 cara untuk sistem penyuplaian daya yang lebih baik. Indikator simulasi ini bekerja ditunjukkan dengan perubahan warna lampu LED pada tampilan HMI. Lampu berwarna merah menunjukkan kondisi LBS terkunci atau tidak adanya daya listrik yang tersuplai. Lampu berwarna hijau menandakan adanya aliran daya listrik yang masuk mengalir ke dalam peralatan catu daya atau penyuplaian daya untuk sistem persinyalan di SDDSH kedua stasiun tidak terganggu.

The Japanese type SDDSH is used on the KRL line from Duri Station to Tangerang Station, particularly at Angke Station and Kampung Bandan Station. It may be hazardous to move the load supply if a disturbance occurs at one of the traction substations since the power supply equipment on the Japanese type SDDSH now lacks a suitable security or protection system. Therefore, a security system is required that makes it simpler to monitor the flow of power supply to the power supply equipment, allowing the signaling equipment to function and preventing disruption of the train signaling system. The results of the interviews used in this study are converted into a programming simulation utilizing a PLC application employing a descriptive qualitative methodology. On a ladder diagram, logic 1 is used as input and logic 0 (zero) as output to lock the flow of electrical power to power supply equipment, particularly LBS and MCB. Four options for a better power supply system are presented by the simulation's findings. This simulation indicator works by changing the color of the LED light on the HMI display. If there is no power supply or the LBS is locked, a red light will appear. The green light signifies that there are no interruptions in the incoming electric power flow into the power supply machinery or the power supply for the signaling system at the SDDSH both stations.