Pada kualitas maupun efisiensi tegangan listrik ini sangat dipengaruhi oleh adanya jatuh tegangan maupun rugi – rugi daya listrik sehingga tingkat keandalan pada jaringan distribusi menurun keadaanya yang dimana tidak sesuai dengan SPLN 1 : 1995 Jatuh Tegangan +5% & -10% dan SPLN 72 : 1987 Rugi – rui Daya ≤10% . Metode yang dilakukan untuk meningkatkan penyaluran pada jaringan distribusi 20 kV ini dengan cara melakukan rekonfigurasi pemindahan beban dari Penyulang satu ke Penyulang lain dengan menggunakan komponen LBS (Load Break Switch). Simulasi rekonfigurasi ini dilakukan dengan aplikasi Digsilent. Data yang digunakan diperoleh dari UP2D Banten PT. PLN (Persero) pada Gardu Induk Teluk Naga 20 kV dengan melihat nilai arus beban maksimum Penyulang yang paling tinggi. Penyulang yang akan dilakukan rekonfigurasi yakni Penyulang Jarum. Berdasarkan hasil penilitian menggunakan simulasi Digsilent. Rekonfigurasi pertama persentase jatuh tegangan yang diperoleh 2%, persentase rugi – rugi daya 6,5%. Rekonfigurasi kedua persentase jatuh tegangan yang diperoleh 1,5%, persentase rugi – rugi daya 6,61% dan. Rekonfigurasi ketiga persentase jatuh tegangan yang diperoleh 2%, persentase rugi – rugi daya 8,3%. Rekonfigurasi keempat persentase jatuh tegangan yang diperoleh 2%, persentase rugi – rugi daya 14,58%. Rekonfigurasi kelima persentase jatuh tegangan yang diperoleh 2%, persentase rugi – rugi daya 14,61%.

In terms of quality and efficiency, this voltage is strongly influenced by the presence of voltage drops and electrical power losses so that the level of reliability in the distribution network decreases, which is not in accordance with SPLN 1: 1995 Voltage Drop +5% & -10% and SPLN 72: 1987 Power loss ≤10% . The method used to increase distribution in the 20 kV distribution network is by reconfiguring the load transfer from one feeder to another using the LBS (Load Break Switch) component. This reconfiguration simulation was carried out with the Digsilent application. The data used were obtained from UP2D Banten PT. PLN (Persero) at the Teluk Naga Substation 20 kV by looking at the highest feeder maximum load current value. The feeder that will be reconfigured is the Jarum Feeder. Based on the results of research using Digsilent simulation. The first reconfiguration of the percentage of voltage drop obtained is 2%, the percentage of power losses is 6.5%. The second reconfiguration of the percentage of voltage drop obtained is 1.5%, the percentage of power losses is 6.61% and. The third reconfiguration of the percentage of voltage drop obtained is 2%, the percentage of power losses is 8.3%. The fourth reconfiguration of the percentage of voltage drop obtained is 2%, the percentage of power losses is 14.58%. The fifth reconfiguration of the percentage of voltage drop obtained is 2%, the percentage of power losses is 14.61%.