Dikarenakan terjadinya gangguan sistem ke pelanggan sehingga menyebabkan pemadaman, di kabupaten bener meriah khususnya di wilayah ULP Janarata sering terjadinya pemadaman. Faktor yang sering dialami dari penyebab gangguan ini yaitu kayu yang berjatuhan, terjadinya longsor, proses penyelesaian pada kondisi tersebut sangat berdampak dan rugi ke pihak konsumen. Untuk mengurangi pemadaman tersebut maka dilakukan pemeliharaan dan perbaikan pada jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV dengan cara memakai teknik PDKB. Pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) adalah pengoperasian dalam bidang yang terkait dengan pemeliharaan, perluasan jaringan, dan perbaikan. Dilakukannya dalam keadaan bertegangan atau dengan tidak memadamkan jaringan yang sedang beroperasi atau bekerja. Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian yaitu komparatif, dimana membandingkan SAIDI dan SAIFI sebelum dan sesudah pelaksanaan PDKB. Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa kwh yang diselamatkan pada bulan september dan oktober tahun 2021 adalah 21.476,4496 kWh dan rupiah yang diselamatkan adalah sebesar Rp. 23.940.657,43. sehingga dari perbandingan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan dilaksanakannya metode PDKB di ULP Janarata ini dapat menurunkan nilai Indeks SAIDI dan SAIFI sehingga menjadi lebih baik.

Due to system disruptions to customers causing outages, in the districts, especially in the Janarata ULP area, there are frequent outages. Factors that are often experienced from the causes of this disturbance are falling wood, landslides, the settlement process in these conditions is very impactful and losses to the consumer. To reduce the outage, maintenance and repair of the 20 kV medium voltage distribution network was carried out by using the PDKB technique. Work in a state of voltage (PDKB) is an operation in the field related to maintenance, expansion of the network and repair. It is carried out in a state of tension or by not extinguishing the network that is operating or working. The quantitative method used in the study is comparative, which compares SAIDI and SAIFI before and after the implementation of PDKB. Based on the results of data processing, the kwh saved in September and October 2021 was 21,476,4496 kWh and the rupiah saved was Rp. 23,940,657.43. so from the comparison, it can be concluded that with the implementation of the PDKB method in the Janarata ULP, it can reduce the value of the SAIDI and SAIFI Indices so that it becomes better.