Kota Batam saat ini ditargetkan akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 2,2GW dimana PLTS yang akan dipasang ini merupakan PLTS On Grid yang terhubung dengan jaringan listrik PLN, maka dari itu perlu dilakukan kajian pada Sistem Tenaga Listrik pada Area Kelistrikkan Batam pada saat adanya Interkoneksi PLTS. Pada penelitian ini akan fokus membahas Grid Impact setelah penambahan PLTS 3x10Mwac di GI Sei Harapan dan GI Sei Baloi pada Jaringan Kelistrikkan Batam 150kV. Grid Impact yang diamati meliputi Studi Aliran Daya yang didalamnya terdapat Jatuh Tegangan serta Rugi Rugi Saluran, Analisis Kestabilan Transient setelah penambahan PLTS serta Ramping Rate pembangkit pada saat PLTS dalam kondisi Loss Power. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLTS dapat men-cover supply daya sebesar 30MW, terdapat perbaikan jatuh tegangan sebesar +0,19kV pada GI Sei Harapan dan +0,36 kV pada GI Sei Baloi. Dapat menekan nilai Rugi Rugi Saluran sebesar 0,01MW sehingga rugi rugi saluran saat ini menjadi 0,28MW. Hasil simulasi transient menunjukkan tegangan pada GI Sei Harapan dan GI Sei Baloi mengalami kenaikan sebesar 0,001 p.u dan 0,002 p.u frekuensi steady state 49.997 dan supply daya aktif rata-rata pada PLTG Tj Uncang 2 sebesar 22,108MW. Lalu untuk simulasi Ramp Rate menunjukan bahwa supply daya aktif oleh PLTG Tj Uncang 2 mengalami kenaikan sebesar

Batam City is currently targeted to have a Solar Power Plant (PLTS) with a capacity of 2.2GW where the PLTS to be installed is an On-Grid PLTS connected to the PLN electricity network, therefore it is necessary to conduct a study on the Electric Power System in the Electricity Area. Batam at the time of PLTS Interconnection. This study will focus on discussing Grid Impact after the addition of 3x10Mwac PLTS at GI Sei Harapan and GI Sei Baloi on the Batam 150kV Electricity Network. The Grid Impact observed includes a Power Flow Study in which there are Connection Drops and Channel Loss, Transient Stability Analysis after the addition of PLTS and the Raming Rate of the generator when the PLTS is in Loss Power condition. The results show that PLTS can cover a power supply of 30MW, there is an improvement in the voltage drop of +0.19kV at the Sei Harapan GI and +0.36 kV at the Sei Baloi GI. Can reduce the value of channel loss by 0,01MW so that the current channel loss becomes 0,28MW. The simulation results show that the voltage at the GI Sei Harapan and GI Sei Baloi has increased by 0.001 p.u and 0.002 p.u with a steady state frequency of 49.997 and the average active power at PLTG Tj Uncang 2 is 22.108MW. Then the Ramp Rate simulation shows that the active power supply by Tj Uncang 2 PLTG has increased by