Isolasi berfungsi sebagai pemisah antar konduktor dengan konduktor lain agar tidak saling terhubung, sehingga kondisi isolasi sangat perlu untuk diperhatikan. Isolasi juga menjadi faktor kegagalan kedua tertinggi yang menyebabkan kegagalan operasi pada mesin listrik (Berger et al., 1983). Pada PLTU Bengkayang 2 × 50 MW, ditemukannya penurunan terhadap nilai tahanan isolasi, yang mana penurunan nilai tahanan isolasi dapat disebabkan oleh kelembaban, terkontaminasi dengan partikel lain dan keadaan motor yang kotor. Objek penelitian yang dilakukan di PLTU Bengkayang yaitu pada motor Secondary Air Fan 1A dan Circulating Water Pump 1A dimana pada motor ini mengalami penurunan terhadap nilai tahanan isolasi Berdasarkan standar IEEE Std 43TM , 2013 nilai minimum tahanan isolasi adalah 100 MΩ. Dengan dilakukannya proses treatment dan diukur kembali nilai tahanan isolasi maka dapat memperbaiki nilai dari tahanan isolasi. Maka dari itu berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan didapatkan kondisi tahanan isolasi di motor Secondary Air Fan 1A dan Circulating Water Pump 1A mengalami peningkatan sesuai dengan standarnya. Hal ini berdampak juga terhadap nilai indeks polarisasi, dimana indeks polarisasi adalah nilai yang digunakan untuk menentukan kualitas dari suatu isolasi. Sehingga bisa dikatakan bahwa kondisi motor Secondary Air Fan 1A dan Circulating Water Pump 1A dapat beroperasi dalam jangka waktu yang panjang.

Insulation functions as a separator between conductors and other conductors so that they are not connected to each other, so the condition of insulation is very important to note. Insulation is also the second highest failure factor that causes operation failure in electric machines (Berger et al., 1983). At PLTU Bengkayang 2 × 50 MW, it was found a decrease in the value of the insulation resistance, where the decrease in the value of the insulation resistance could be caused by humidity, contamination with other particles and a dirty motor condition. The object of research conducted at the Bengkayang PLTU is the Secondary Air Fan 1A motor and Circulating Water Pump 1A where this motor has decreased insulation resistance value. Based on the IEEE Std 43TM- standard, 2013 the minimum value of insulation resistance for windings made after 1970 is 100 MΩ . By doing the treatment process and measuring the insulation resistance value again, it can improve the value of the insulation resistance. Based on the results of measurements and calculations, the condition of insulation resistance in the Secondary Air Fan 1A and Circulating Water Pump 1A has increased according to the standard. This also has an impact on the value of the polarization indeks, where the polarization indeks is the value used to determine the feasibility of an insulation. So it can be said that the condition of the Secondary Air Fan 1A motor and Circulating Water Pump 1A is feasible to operate.