Pada tahun 2009 terjadi kebakaran pada gardu traksi KRL UI Depok yang disebabkan oleh efek harmonisa. Agar kejadian tersebut tidak lagi terjadi pada gardu traksi stasiun Duri, maka dilakukan penelitian dengan metode kuantitaf deskriptif untuk mengetahui bagaimana keadaan harmonisa yang terjadi pada gardu traksi Duri dengan mensimulasikan single line diagram gardu traksi Duri menggunakan simulasi ETAP pengukuran besar distorsi harmonisa pada bus yang melayani kedua peralatan yang menimbulkan beban non linear dan menghasilkan harmonisa. Kemudian apabila terjadi harmonisa yang memiliki nilai diatas standar IEEE maka dilakukan penurunan nilai harmonisa tersebut dengan memasangkan filter pasif pada simulasi gardu traksi tersebut. Dari simulasi ETAP yang dilakukan, nilai harmonisa yang terjadi pada gardu traksi Duri didapat besar nilai distorsi harmonisa yang terjadi pada bus 1 sebesar 41,86% untuk THD – V dan 5,14% untuk THD – I. Kemudian pada bus 2 terjadi besar distorsi harmonisa sebesar 46,54% untuk THD – V. nilai THD untuk arus dan tegangan pada kedua bus tersebut berada diatas standar IEEE sebesar 5%. Oleh karena itu, untuk menurunkan nilai harmonisa tersebut dirancang filter pasif jenis single tuned. Besar nilai Hamonisa setelah dipasangkan filter pasif jenis single tuned pada bus 2 menjadi menurun dari nilai sebelumnya. Untuk bus 1 nilai THD – V menjadi 5,04% dan THD – I menjadi 2,34%, dan untuk bus 2 menjadi 2,28 % pada THD – V.

In 2009 there was a fire at the UI Depok KRL traction substation caused by the harmonic effect. In order for this incident to no longer occur at the Duri traction substation, a descriptive quantitative method was conducted to find out how the harmonic state occurred at the Duri traction substation by simulating a single line diagram of the Duri traction substation using ETAP simulations to measure the magnitude of the harmonic distortion on buses serving both equipment that causes non-linear loads and produces harmonics. Then if there is a harmonic that has a value above the IEEE standard, then the harmonic value is reduced by installing a passive filter in the simulation of the traction substation. From the ETAP simulation carried out, the harmonic values that occur at the Duri traction substation obtained a large value of harmonic distortion that occurs on bus 1 of 41.86% for THD - V and 5.14% for THD - I. Then on bus 2 there is a large distortion harmonics of 46.54% for THD – V. THD values for current and voltage on both buses are above the IEEE standard of 5%. Therefore, to reduce the value of the harmonics, a single tuned passive filter is designed. The value of Hamonisa after paired with a single tuned passive filter on bus 2 decreases from the previous value. For bus 1 the THD – V value becomes 5,04% and THD – I becomes 2,32%, and for bus 2 it becomes 2,28% at THD – V.