Unit Pembangkit Muara Karang sudah mulai melakukan transisi energi dibuktikan dengan pusat listrik yang tidak hanya Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) saja, tetapi juga telah mengembangkan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS di Gedung Administrasi Unit Pembangkit Muara Karang sudah lama terpasang sejak tahun 2016 dan berlangsung sampai sekarang. Selama 6 tahun beroperasi PLTS tersebut mengalami penurunan rasio performa dan nilai efisiensi, sehingga perlu dilakukan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi PLTS On Grid kapasitas 15 kWp pada Unit Pembangkit Muara Karang, agar dapat mengetahui apakah ada peningkatan atau tidak setelah dilakukan pemeliharaan. Model penelitian yang dipakai adalah single line diagram PLTS rooftop On Grid, kemudian untuk perhitungan dapat dilakukan secara manual. Hasil pengukuran dan perhitungan diperoleh bahwa nilai rata-rata efisiensi sebelum pemeliharaan yaitu 12,96% slot A dan 12,62% slot B. Sedangkan nilai rata-rata efisiensi yang diperoleh setelah pemeliharaan yaitu 13,10% slot A dan 13,02% slot B. Nilai efisiensi mengalami peningkatan setelah pemeliharaan yaitu 0,14% slot A dan 0,4% slot B. Rasio performa sebelum dan setelah pemeliharaan yaitu 84% dan 91%. Nilai rasio performa mengalami peningkatan setelah pemeliharaan sebesar 7%. Penurunan efisiensi dan rasio performa disebabkan oleh kecilnya nilai intensitas radiasi matahari yang diserap oleh panel surya, pengaruh suhu, konektor kabel yang renggang, bayangan, dan kotoran yang menutupi panel surya.

Unit Pembangkit Muara Karang has started to make an energy transition as evidenced by the power plant which is not only a Steam Power Plant (PLTU), but also has developed a Solar Power Plant (PLTS). PLTS in Administration Building has long been installed since 2016 and continues until now. During the 6 years of operation, the PLTS experienced a decrease in the performance ratio and efficiency value, so maintenance was needed. This study aims to optimize the On Grid PLTS with a capacity of 15 kWp at the Muara Karang Generating Unit, in order to find out whether there is an increase or not after maintenance. The research model used is a single line diagram of PLTS rooftop On Grid, then the calculations can be done manually. The results of measurements and calculations obtained that the average value of efficiency before maintenance is 12.96% slot A and 12.62% slot B. While the average efficiency value obtained after maintenance is 13.10% slot A and 13.02% slot B. Efficiency value increased after maintenance, namely 0.14% for slot A and 0.4% for slot B. The ratio of performance before and after maintenance was 84% and 91%, respectively. The value of the performance ratio has increased after maintenance by 7%. The decrease in efficiency and performance ratio is caused by the small value of the intensity of solar radiation absorbed by the solar panels, the influence of temperature, loose cable connectors, shadows, and dirt that covers the solar panels.