Various factors determine population density in Banjarmasin, one of which is birth, death and migration. The problem that occurs is the recording of the number of migrations is still being done manually. The census officer conducts a migration survey by visiting residents' homes where the survey is conducted every 5 years. For this reason, a system for forecasting or projection is needed in order to assist data processing staff so that migration data can be updated annually. besides this system can see the effect of migration factors on the level of population density in the city of banjarmasin. The single exponential smoothing method is a development of the moving average method. In this method forecasting is done by repeating calculations continuously using new data. The results of this forecast are expected to be an effort to help in predicting the amount of migration in the city of Banjarmasin in the future.

Beragam faktor yang menentukan kepadatan penduduk pada Kota Banjarmasin salah satu nya faktor kelahiran, faktor kematian dan faktor migrasi. Permasalahan yang terjadi adalah pencatatan jumlah migrasi masih saat ini masih dilakukan manual. Petugas sensus melakukan survey migrasi dengan mendatangi rumah-rumah penduduk dimana survey tersebut dilakukan setiap 5 tahun sekali. Untuk itu diperlukan sebuah sistem untuk melakukan peramalan atau proyeksi agar dapat membantu petugas pengolahan data agar data migrasi dapat terus diupdate setiap tahun. selain itu sistem ini dapat melihat pengaruh faktor migrasi terhadap tingkat kepadatan penduduk di kota banjarmasin. Metode single exponential smoothing merupakan pengembangan dari metode moving average. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data baru. Hasil dari peramalan ini diharapkan dapat menjadi satu upaya dalam membantu dalam meramalkan jumlah migrasi di Kota Banjarmasin dimasa mendatang