Sumber energi listrik di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara. Namun, jaringan listrik dengan sumber bahan bakar batubara sulit untuk menjangkau daerah terpencil. Penggunaan pembangkit listrik tenaga air dengan skala kecil lebih mudah diterapan pada daerah dengan potensi tenaga air yang berada di daerah terpencil. Desa Sri Bandung, kec. Abung Tengah, Kab. Lampung Utara sangat Berpotensi dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur data debit air dan besarnya head (ketinggian jatuh air) secara langsung pada PLTMH, kemudian untuk mengetahui besar daya output pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan mengetahui jenis turbin dan generator yang akan digunakan pada perencanaan pada PLTMH. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode pengumpulan data dengan cara menggunakan metode pengukuran dan perhitungan. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, aliran Sungai Desa Sribandung secara teknis dapat digunakan untuk membangkitkan listrik dengan tinggi jatuh efektif yang terjadi sebesar 5 meter dan debit andalan menggunakan debit andalan Q sebesar 0,56 m3 /dt. Dengan debit dan tinggi jatuh yang tersedia PLTMH menggunakan turbin Crossflow. Besarnya energi listrik yang dihasilkan PLMTH Desa Sribandung adalah sebesar 15,9 kW dengan energi pertahun sebesar 139.279 kWH.

Sources of electrical energy in Indonesia are currently still dominated by coal-fired power plants. However, power grids with coal-fired sources are difficult to reach remote areas. The use of small-scale hydroelectric power plants is easier to apply in areas with hydropower potential in remote areas. Sri Bandung Village, district. Abung Tengah, Kab. North Lampung has the potential to be used as a Micro Hydro Power Plant. This study aims to measure the water discharge data and the amount of head (water fall height) directly on the PLTMH, then to determine the output power of the micro hydro power plant and determine the types of turbines and generators that will be used in planning the PLTMH. The method used is using data collection methods by using measurement and calculation methods.. Based on the analysis that has been carried out, the flow of the Sribandung Village River can technically be used to generate electricity with an effective fall height of 5 meters and a reliable discharge using a mainstay discharge Q of 0.56 m3/s. With the available discharge and fall height, PLTMH uses a Crossflow turbine. The amount of electrical energy produced by PLMTH in Sribandung Village is 15.9 kW with an annual energy of 139,279 kWH.