Sistem proteksi yang digunakan adalah untuk mengamankan komponen dari kebocoran
arus yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen dan tegangan sentuh terhadap
manusia. Sistem yang digunakan biasanya menggunakan kabel berbahan tembaga, namun
seiring berkembangnya teknologi, penggunaan komponen grounding dibuat seefektif
mungkin dengan menggunakan clip yang berbahan alumunium. Secara umum keduanya
merupakan sama-sama konduktor atau penghantar yang baik. Dengan meggunakan
sistem pentahanan yang baik dan benar, maka implementasi sistem proteksi yang
terpasang akan berfungsi dengan baik dan sesuai tujuan. Untuk mencapai fungsi dan
tujuan tersebut, maka penelitian ini bertujuan mencari efektivitas sistem proteksi mana
yang lebih baik sehingga bisa diterapkan pada instalasi pembangkit listrik tenaga surya
kedepannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pentahanan dengan
menggunakan grounding clip lebih baik dibandingkan dengan sistem pentanahan
menggunakan grounding kabel. Perbandingan tersebut diambil dari aspek daya hantar
arus / sifat konduktor yang baik, dan efektif. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada
selisih nilai tahanan antara clip alumunium dengan kabel 1,25mm yaitu pada array 1
sebesar 0,06 Ω dan pada array 10 sebesar 0,082 Ω