Perkembangan teknologi dan industri besar menggunakan energi listrik sehingga kebutuhan listrik meningkat, untuk disalurkannya tenaga listrik PT PLN (Persero) mendirikan gardu hubung distribusi disetiap wilayah yang dilengkapi dengan dengan unit pembagi listrik yaitu kubikel. Sistem distribusi tidak terlepas dari terjadi adanya gangguan yang dapat mengganggu penyaluran pengaliran listrik kepada pelanggan. Salah satu upaya penting yaitu dengan melakukan pemeliharaan kubikel 20 kV sebagai cara menimalisir terjadi pemadaman yang menyebabkan kerugian dikarenakan adanya energi yang tidak tersalurkan (ENS). Metode penelitian menggunakan metode deskritif kualitatif dengan langkah pengambilan data pada gardu hubung Pringsewu dan melakukan perhitungan yang digunakan sebagai data energi yang tidak tersalurkan, kerugian yang dialami oleh PLN dan total energi yang tidak tersalurkan terhadap jumlah pelanggan pada setiap penyulang di gardu hubung Pringsewu. Setelah dilaksanakan semua prosedur dan peroses pemeliharaan pada kubikel maka dapat dilihat durasi padam tiap gangguan yang terjadi, dengan memperhitungkan total durasi padam perpenyulang perbulan maka dapat diketahui Energy Not Supplied (ENS), kerugian PLN, dan total energi yang tidak tersalurkan terhadap jumlah pelanggan Avarage Energy Not Supplied (AENS) setiap penyulang sebelum dan sesudah dilakukan pemeliharaan . Pada data durasi padam yang berubah menjadi sangat singkat terjadi pada penyulang gitar, yang mempengaruhi kerugian PT PLN serta total energi yang tidak tersalurkan berdasarkan jumlah pelanggan sesudah pemeliharaan sebanyak empat kali selama waktu dua bulan, atau pemeliharaan terbanyak di banding dengan penyulang lain. Pengaruh pemeliharaan terhadap durasi padam dapat dilihat dari perbandingan dengan durasi waktu padam yang sangat berbeda, durasi padam berkurang sesuai dengan tujuan adanya pemeliharaan

Technological developments and large industries use electrical energy so that electricity demand increases, for the distribution of electric power PT PLN (Persero) establishes distribution substations in each region equipped with electricity dividing units, namely cubicles. The distribution system cannot be separated from the occurrence of disturbances that can interfere with the distribution of electricity to customers. One important effort is to carry out maintenance of 20 kV cubicles as a way to minimize blackouts that cause losses due to unchanneled energy (ENS). The research method uses a qualitative descriptive method with data collection steps at the Pringsewu substation and performs calculations that are used as energy data that is not distributed, losses experienced by PLN and the total energy that is not channeled to the number of customers at each feeder at the Pringsewu substation. After all procedures and maintenance processes have been carried out on the cubicle, it can be seen the duration of outages for each disturbance that occurs, taking into account the total duration of outages per feeder per month, it can be seen Energy Not Supplied (ENS), PLN losses, and the total energy that is not channeled to the number of Avarage Energy customers. Not Supplied (AENS) for each feeder before and after maintenance. In the data, the duration of outages that turned out to be very short occurred in guitar feeders, which affected PT PLN's losses and the total energy that was not channeled based on the number of customers after maintenance four times over a period of two months, or the most maintenance compared to other feeders. The effect of maintenance on the duration of outages can be seen from the comparison with the duration of outages which are very different, the duration of outages decreases according to the purpose of the maintenance.