Proteksi merupakan bentuk perlindungan terhadap peraltan listrik guna meminimalisir kerusakan pada peralatan yang ditimbulkan akibat adanya gangguan. Salah satu peralatan listrik yang memerlukan proteksi ialah transformator daya. Proteksi pada transformator daya ialah rele diferensial sebagai proteksi utama dan rele arus lebih sebagai proteksi cadangan. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap setting proteksi diferensial dan arus lebih atau OCR/GFR yang terpasang pada transformator unit 5 di Gardu Induk 150 kV Bogor Baru. Setting dihitung berdasarkan teori perhitungan setting dan data-data transformator serta rele yang ada di Gardu Induk tersebut. Pada penyetelan masingmasing rele ini menggunakan beberapa tahapan perhitungan. Diantaranya untuk rele diferensial, ratio CT sisi 20 kV sebesar 2000/1A, ratio CT sisi 150 kV sebesar 300/1A. Slope K1 sebesar 31,165% diasumsikan 30% dengan standar PLN. Hasil perhitungan setting menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan setting yang digunakan. Hal ini karena hasil perhitungan berdasarkan data-data parameter setelah dilakukan pergantian CT karena gangguan. Tetapi nilai arus setting yang lebih kecil akan meningkatkan sensitifitas rele tersebut. Sementara untuk rele arus lebih dengan tipe standar inverse, nilai TMS dan waktu kerja rele tersebut akan dibandingkan dengan setting yang digunakan. Hasil perhitungan menunjukkan nilai yang sesuai dengan setting di Gardu Induk 150 kV Bogor Baru.

Protection is a form of protection against electrical equipment in order to minimize damage to equipment caused by interference. One of the electrical equipment that requires protection is a power transformer. Protection on power transformers is differential relay as primary protection and overcurrent relay as backup protection. In this study, an analysis was carried out on the differential and overcurrent protection settings or OCR/GFR installed on the unit 5 transformer at the 150 kV Bogor Baru Substation. The setting is calculated based on the theory of setting calculations and data on transformers and relays in the substation. In setting up each of these relays, several stages of calculation are used. Among them for differential relays, the 20 kV side CT ratio is 2000/1A, the 150 kV side CT ratio is 300/1A. Slope K1 of 31.165% is assumed to be 30% by PLN standards. The result of setting calculation shows a smaller value than the setting used. This is because the calculation results are based on parameter data after a CT change due to interference. But a smaller setting current value will increase the sensitivity of the relay. Meanwhile, for overcurrent relays with the standard inverse type, the TMS value and working time of the relay will be compared with the settings used. The calculation results show a value that is in accordance with the settings at the 150 kV Bogor Baru Substation.