Susut atau rugi-rugi distribusi tenaga listrik terdiri dari dua jenis utama, yaitu Susut Teknis dan Susut Non Teknis. Susut Teknis lebih lanjut terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu susut pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM), susut pada Gardu Distribusi, susut pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR), dan susut pada Sambungan Rumah (SR). Salah satu faktor yang mempengaruhi susut pada Gardu Distribusi adalah ketidakseimbangan beban trafo distribusi.Ketidakseimbangan beban ini menyebabkan peningkatan rugi daya, yang berdampak pada efisiensi distribusi tenaga listrik serta dapat mempercepat keausan peralatan distribusi, sehingga meningkatkan risiko gangguan jaringan. Di Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kairatu, masih terdapat gardu dengan beban yang tidak seimbang dari total 121 gardu distribusi. Salah satu gardu memiliki ketidakseimbangan beban lebih dari 60%, dengan susut daya mencapai 1.894,2 kWh per bulan. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan kegiatan penyeimbangan beban trafo distribusi melalui perpindahan fasa dari fasa yang memiliki beban lebih tinggi ke fasa yang lebih rendah pada trafo Rmh04. Setelah proses ini, susut daya turun menjadi 574,69 kWh per bulan, dan ketidakseimbangan beban berhasil ditekan hingga di bawah 10%. Hasil ini menunjukkan bahwa penyeimbangan beban trafo distribusi efektif dalam mengurangi susut daya, meningkatkan efisiensi distribusi listrik, serta memperpanjang umur peralatan distribusi. Selain itu, langkah ini berkontribusi terhadap optimalisasi penggunaan energi listrik, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di wilayah tersebut, yang pada akhirya dapat meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan dan mencegah pemadaman akibat beban berlebih.