Pentanahan sistem tenaga listrik bertujuan untuk mengamankan perlatan dan juga
makhluk hidup dari bahaya arus lebih yang bisa disebabkan karena arus short circuit atau
arus dari sambaran petir. Tahanan pentanahan pada Tower 94 dan tower 97 memiliki nilai
tahanan pembumian di atas standar SPLN T5.012_2020 dimana untuk tower SUTT 150
kV tahanan pembumian adalah 10 Ohm. Berdasarkan data tersebut, maka dipilihlah
metode driven rod dan metode counterpoise. Metode driven rod menggunakan elektroda
dan metode counterpoise menggunakan kawat galvanis. Untuk menurunkan tahanan
pentanahan dari 2 jenis metode, pada penelitian ini memvariasikan panjang
elektroda/kawat galvanis terhadap nilai tahanan pembumian yang dihasilkan. Dari hasil
penelitian didapatkan untuk mencapai nilai tahanan standar maka diperlukan minimal
elektroda dan kawat galvanis sepanjang 8 meter. Menggunakan metode kuantitatif karena
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui, dan menggunakan teknik analisis statistic deskriptif yaitu data data
yang telah didapatkan selanjutnya diolah untuk dapatkan indeks yang diinginkan. Data
yang di olah ini nantinya akan dideskripsikan pada saat proses penganalisisan data.