Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas daya listrik yang
tersalurkan pada sistem, salah satu hal yang dapat mempengaruhi kualitas daya listrik
adalah distorsi harmonisa. Distorsi harmonisa merupakan salah satu fenomena yang
membuat cacatnya gelombang arus dan tegangan akibat dari penggunaan beban non
linier. Dalam skripsi ini menjabarkan perhitungan untuk mencari nilai rugi-rugi yang
diakibatkan oleh harmonisa pada jaringan dan transformator daya di Gardu Induk
balaraja. Berdasarkan pengukuran harmonisa didapatkan Total Harmonic Distortion
(THD) tegangan terbesar pada tanggal 7 Februari 2021 sebesar 6,02 % dan yang terkecil
pada tanggal 8 februari 2021 sebesar 4,45%. Sedangkan untuk Total Harmonic
Distortion (THD) arus terbesar pada tanggal 3 Februari 2021 sebesar 8,02% dan yang
terkecil pada tanggal 8 Februari 2021 sebesar 4,72 %. Berdasarkan nilai rasio arus
hubung singkat yang telah ditetapkan di IEEE std 519-2014, bahwa pada pelanggan
peleburan logam ini memiliki batas maksimal IHD Arus sebesar 4% ( 3 ≤ ℎ < 11), 2%
(11 ≤ ℎ <17), 1,5% (17 ≤ ℎ < 23), dan 0,6% (23 ≤ ℎ < 35). Oleh sebab itu nilai
susut daya jaringan akibat harmonisa berkisar 3,395 – 9,81 kW, susut daya
transformator berkisar 17,59 – 26,327 kW, penurunan daya mampu transformator
berkisar 3,35 – 4,8 %, dan penurunan umur ekonomis transformator berkisar 0 – 3,66
tahun dari 20,55 tahun (normal lifetime).