Untuk mengurangi terjadinya gangguan pada penyaluran energi listrik, dibutuhkan sistem proteksi handal sebagai pengaman. Pada kasus di Gardu Induk Tello-Panakukang terjadi kegagalan sistem proteksi yang mengakibatkan terjadinya Trip pada Line. Dibutuhkan setting ulang autoreclose relay, agar sistem kembali normal. Dapat dilihat dari setting ulang Pada LLDB di beri gangguan pada bus sebesar 5 Amperee di phasa IL1 maka akan terjadi gangguan selama 1 detik dan akan normal di 1 detik setelahnya. Sedangkan pada DLLB dimana pada VL1 di injek dengan nilai nominal 57,74V selama 25 detik dan diberi arus gangguan 0,5 detik sebesar 5 Ampere pada VL1,VL2 dan IL1, IL2 maka sistem akan padam selama 1 detik ( dead time ) dan akan kembali normal di 1 detik berikutnya, ini merupakan gangguan 1 fasa ke tanah. Pada transmisi terdapat dua jenis gangguan, yaitu gangguan temporer dan permanen. Sekitar 100 % yang terjadi adalah gangguan temporer. Terdapat rugi-rugi daya yang dapat menghambat penyaluran energi listrik di Gardu Induk, diketahui bahwa Gardu Induk Tello-panakukang tidak dalam interkoneksi, lama gangguan temporer tanpa autoreclose selama 1 jam untuk gangguan temporer autoreclose selama 5 detik berdasarkan setting waktu terlama dan dalam perhitungan didapatkan rugi-rugi daya berdasarkan arus gangguan yang ada dan perhitungan energi total yang hilang saat gangguan temporer tanpa autoreclose 185.714 kWh lebih besar dibanding dengan adanya autoreclose 258,60853982 kWh.

To reduce the occurrence of disturbances in the distribution of electrical energy, a reliable protection system is needed as a safety. In the case at the Tello-Panakkukang Substation, a protection system failure occurred which resulted in a Trip on the Line. Resetting the autoreclose relay is needed, so that the system returns to normal. It can be seen from the reset that the LLDB is interrupted by a bus of 5 Ampere in the IL1 phase, a disturbance will occur for 1 second and will be normal for 1 second after that. Whereas in DLLB where VL1 is injected with a nominal value of 57.74V for 25 seconds and is given a fault current of 0.5 seconds of 5 Ampere at VL1, VL2 and IL1, IL2 then the system will turn off for 1 second (dead time) and will return normal in the next 1 second, this is a 1 phase to ground fault. In the transmission there are two types of interference, namely temporary and permanent interference. About 100% of what happens is a temporary disorder. There are power losses that can hinder the distribution of electrical energy at the substation, it is known that the Tello-panakukang substation is not in interconnection, the duration of the temporary disturbance without autoreclose is 1 hour for the temporary disturbance of autoreclose for 5 seconds based on the longest time setting and in the calculation, the loss is obtained - power loss based on existing fault current and calculation of total energy lost during temporary disturbance without autoreclose 185,714 kWh is greater than with autoreclose 258,60853982 kWh.