Pada keberlangsungan pembangunan proyek umumnya dikerjakan pada kondisi lingkungan berbeda dan dalam pelaksanaannya ditemukan kesalahan yang mengakibatkan risiko kecelakaan kerja menjadi tinggi. Analisis risiko diperlukan untuk mengetahui potensi risiko kecelakaan kerja. Analisis risiko dilakukan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket IIA menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Data penelitian didapatkan berdasarkan wawancara dan survei pendahuluan. Selanjutnya hasil penilaian dihitung menggunakan Risk Priority Number (RPN) untuk mendapatkan angka prioritas risiko. Kemudian dilakukan upaya pengendalian. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga risiko kecelakaan kerja dengan prioritas paling utama yaitu pekerja dapat tersengat arus listrik pada pekerjaan borepile dengan nilai RPN sebesar 15, pekerja dapat terjatuh dan terperosok pada pekerjaan pilecap dengan nilai RPN sebesar 11, pekerja dapat tertimpa material jatuh dan terjepit material yang diangkat pada pekerjaan kolom dengan nilai RPN sebesar 9. Upaya pengendalian dilakukan dengan eliminasi bahaya yang berpotensi, mengsubtitusikan potensi bahaya, merekayasa pengorganisasian pekerjaan, administrasi berdasarkan UU K3, menggunakan APD. Serta dapat dicegah dengan pemasangan rambu adanya bahaya listrik, pengecekan berkala sebelum dilakukannya pekerjaan/memasuki area kerja, dilakukan permit to work, penginstalan alat listrik sesuai instruksi produk, dilakukan induction pekerja, dilakukannya TBM sebelum dimulainya pekerjaan, dilakukan pengecekan peralatan secara berkala dan periodik.

In the sustainability of project development, it is generally carried out in different environmental conditions and in its implementation, errors are found that result in a high risk of work accidents. Risk analysis is needed to determine the potential risk of work accidents. Risk analysis was carried out on the Jakarta-Cikampek II South Toll Road Construction Project Package IIA using the Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) method. The research data was obtained based on interviews and preliminary surveys. Furthermore, the results of the assessment are calculated using the Risk Priority Number (RPN) to get the risk priority number. Then control efforts were carried out. The results of this study show three risks of work accidents with the most important priority, namely workers can be electrocuted in borepile work with an RPN value of 15, workers can fall and fall into pilecap work with an RPN value of 11, workers can be hit by falling materials and pinched materials that are lifted in column work with an RPN value of 9. Control efforts are carried out by eliminating potential hazards, subtituting potential hazards, engineering work organization, administration based on the K3 Law, using PPE. And it can be prevented by installing signs for electrical hazards, periodic checks before work/entering the work area, permits to work, installation of electrical tools according to product instructions, induction of workers, TBM before the start of work, periodic and periodic checks of equipment.