Dalam memenuhi kebutuhan energi listrik, setiap tahunnya terdapat penambahan
beban pada transformator, namun pada kenyataannya penambahan beban ini tidak
diperhatikannya phasa yang sesuai sehingga menyebabkan ketidakseimbangan beban
pada setiap phasa transformator. Akibatnya terdapat losses pada penghantar netralnya.
Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut akibat dari
ketidakseimbangan beban, terlebih pada transformator yang ada di PT.PLN (persero)
ULP Wua-Wua yaitu Gardu AAKD38. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan metode wawancara dan juga observasi lapangan. Hasil penelitian ini pada
transformator distribusi gardu AAKD38 terjadi ketidakseimbangan beban sebesar
25,67% pada LWBP dan 26,67% pada WBP dengan total losses pada penghantar
netralnya sebesar 8,871 kW yang membuat total rugi energi sebesar 88,794 kWh.
Kemudian dengan solusi melakukan penyeimbangan beban dapat menurunkan nilai
ketidakseimbamgan beban menjadi 5% pada LWBP dan 1,67% pada WBP dengan total
losses pada penghantar netralnya sebesar 2,072 kW yang membuat total rugi energi
sebesar 22,404 kWh. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa besarnya
ketidakseimbangan beban dapat dikurangi dengan melakukan penyeimbangan beban
sehingga losses dapat berkurang begitu pula dengan berkurangnya rugi energi.