Ketidakseimbangan beban merupakan suatu kejadian dimana beban di ketiga fasanya
tidak sama sehingga menyebabkan timbulnya arus netral. Ketidakseimbangan beban ini
tidak dapat dihindari karena pasti selalu terjadi terutama di sistem distribusi tenaga listrik.
Adanya pemasangan sambungan baru yang ditarik ke beban fasa yang terdekat
menimbulkan ketidakseimbangan beban tersebut. Hal ini juga dapat terjadi dikarenakan
adanya penggunaan beban oleh para konsumen yang berbeda-beda di waktu
penyalaannya. Arus netral yang timbul akibat dari ketidakseimbangan beban ini lah yang
dapat merugikan pihak produksi listrik, yaitu PT. PLN (persero) karena arus netral yang
timbul ini akan menimbulkan rugi rugi (losses). Dalam penelitian ini penulis melakukan
penelitian untuk menganalisa ketidakseimbangan beban yang terjadi di tiga transformator
distribusi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) ULP Pangkalan Kerinci. Langkah yang
digunakan untuk melakukan penelitian ini diawali dengan pencarian literatur atau
referansi yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Lalu selanjutnya dapat
mengumpulkan data-data dari lapangan dan melakukan perhitungan. Untuk rugi- rugi
daya didapat dari yang terbesar ada di Transformator Distribusi KRC 38 (200 KVA)
sebesar 16,65 KW, lalu Transformator Distribusi KRC 07 (160 KVA) 10,86 KW, dan
Transformator Distribusi SP 48 (100 KVA) 10,18 KW.