Produksi Listrik dari PLN saat ini menggunakan bahan bakar fosil Dimana bahan bakar tersebut jika terus menerus digunakan akan cepat habis dan tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai pembangkit Listrik memiliki potensi yang sangat besar khususnya energi surya dan energi angin karena Indonesia yang berada di daerah tropis. Berdasarkan permaslahan tersebut maka perlu untuk melakukan Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida(PLTH). Pada perencanaan system PLTH ini saya gunakan bantuan perangkat lunak HOMER versi 2. Perangkat lunak ini mengoptimasi berdasarkan nilai NPC terendah. Dari penelitian ini untuk perancangan sistem PLTH dilakukan di daerah Kecamatan Puger Jawa Timur, diintegrasikan dua sumber yaitu PLTB dan PLTS . Hasil simulasi dan optimasi menunjukan bahwa secara keseluruhan kontribusi PLTB sebesar 88,8%,PLTS 11,2% dengan biaya NPC(net present cost) Rp. 721.874,100.00 biaya rata-rata listrik (cost of energy/COE) sebesar Rp.8.438.17 dan biaya pengoprasian (operating cost) sebesar Rp. 30.593.720

Electricity production from PLN currently uses fossil fuels. If these fuels are continuously used, they will quickly run out and cannot be renewed. The use of renewable energy sources as electricity generators has enormous potential, especially solar energy and wind energy because Indonesia is located in a tropical area. Based on these problems, it is necessary to build a Hybrid Power Plant (PLTH). In planning this PLTH system, I used the help of HOMER version 2 software. This software optimizes based on the lowest NPC value. From this research, the design of the PLTH system was carried out in the Puger District, East Java, two sources were integrated, namely PLTB and PLTS. The simulation and optimization results show that the overall contribution of PLTB is 88.8%, PLTS 11.2% with an NPC cost (net present cost) of Rp. 721,874,100.00, the average cost of electricity (cost of energy/COE) is IDR 8,438.17 and operating costs are IDR. 30,593,720