Pada saluran transmisi terdapat pengaruh kapasitansi antara penghantar dengan
tanah yang menimbulkan adanya arus pengisian pada saluran transmisi. Kemudian juga
dengan adanya pengaruh perubahan beban dapat menyebabkan kenaikan tegangan pada
sisi terima yang disebut fenomena Efek Ferranty. Penelitian ini dilakukan pada GITET
500 kV Indramayu karena masih dalam tahap pembangunan, untuk melakukan analisis
terhadap profil tegangan setelah beroperasi. Apabila terjadi kenaikan tegangan dan
melebihi standar yaitu +5% dari tegangan nominal maka akan dilakukan analisis
perhitungan kapasitas shunt reactor untuk mendapatkan kapasitas shunt reactor yang
optimal. Penelitian dilakukan dengan simulasi menggunakan DIgSILENT Power
Factory 15.1 untuk mendapatkan aliran daya pada sistem dan tegangan pada bus
Indramayu. Kemudian melakukan perhitungan untuk menentukan kapasitas shunt
reactor yang dipasang pada bus Indramayu. Simulasi dilakukan dengan mengubah
variasi pembebanan ketika pembebanan siang dan malam dengan kondisi ketika hari
kerja dan hari libur. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa shunt reactor kapasitas
terpasang di GITET Indramayu dengan rated power 100 MVAR masih pada batas
aman, tetapi ketika pembebanan malam 90% memerlukan kapasitas shunt reactor
dengan rated power 400 MVAR. Pemasangan shunt reactor mengakibatkan tegangan
pada sistem lebih stabil dan tidak melebihi batas overvoltage.