Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia menjadi topik yang menarik untuk diteliti karena, penggunaan PLTS juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Latar belakang penggunaan PLTS di Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis, kebijakan pemerintah, dan juga kondisi ekonomi masyarakat. Indonesia memiliki potensi sinar matahari yang besar sepanjang tahun, dengan rata-rata sinar matahari yang mencapai 4-6 kWh/m2/hari di sebagian besar wilayahnya. Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian kali ini dengan menggunakanmetode studi literatur, dan observasi. Pengambilan data Pengambilan Data dilakukan di Coffe Shop Atas Kopi dengan metode survey secara langsung dengan cara mensurvey berapa jumlah beban yang digunakan dan berapa daya yang bebean yang dibutuhkan per hari. Pengelolahan Data Data yang telah diperoleh akan diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang dilakukan secara kualitatif adalah data yang diolah secara penjelasan deskriptif. Sedangkan, secara kuantitatif adalah data yang diperoleh diolah dengan dilakukannya perhitungan secara matematis berdasarkan teori yang terkait. Coffeshop Atas Kopi terletak di, Jl. Raya Panyakalan, Panyakalan, Kec. Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Kedai kopi ini akan dilakukan perencanaan pemasangan PLTS yang berjenis Off-Grid guna mengurangi biaya listrik. Dapat disimpulkan bahawa, perencanaan penggunaan PLTS off grid di Atas Kopi sebagai berikut: Perencanaan PLTS off grid di Atas Kopi menghasilkan 1.768 kWh/tahun. Pada pensimulasian PLTS yang terpasang menggunankan PVSyst menghasilkan energi listrik 1.3 kWp. Untuk kelayakan pada perencanaaan PLTS ini, dimana nilai NPV>1 dengan periode pengembalian modal yaitu 20.9 tahun yang mana PLTS beroperasi selama 25 tahun. Jadi invesatasi dalam perencanaan ini dapat dikatakan layak.

The use of Solar Power Plants (PLTS) in Indonesia is an interesting topic to be researched because, the use of PLTS also supports the government's efforts to increase renewable energy and reduce greenhouse gas emissions. The background of the use of PLTS in Indonesia can be influenced by several factors such as geographical conditions, government policies, and also the economic conditions of the community. Indonesia has great sunshine potential throughout the year, with an average of 4-6 kWh/m2/day in most areas. Data analysis methods used in this research using literature study methods, and observation. Data collection Data collection is carried out at Coffe Shop Atas Kopi with a direct survey method by surveying how much load is used and how much power is needed per day. Data Management The data that has been obtained will be processed qualitatively and quantitatively. Data that is carried out qualitatively is data that is processed in a descriptive explanation. Meanwhile, quantitatively the data obtained is processed by doing mathematical calculations based on related theories. Coffeshop Atas Kopi is located at, Jl. Raya Panyakalan, Panyakalan, Kec. Kubung, Solok Regency, West Sumatra. This coffee shop will plan the installation of Off-Grid type PLTS to reduce electricity costs. It can be concluded that, the planning of the use of off-grid PLTS on Coffee is as follows: The planning of off-grid PLTS on Coffee produces 1,768 kWh / year. In the simulation of PLTS installed using PVSyst produces electrical energy of 1.3 kWp. For feasibility in planning this PLTS, where the value of NPV>1 with a payback period of 20.9 years where PLTS operates for 25 years. So investment in this planning can be said to be feasible.