Susut teknis merupakan aspek penting dalam efisiensi operasional perusahaan listrik seperti PT.PLN (Persero). Pengiriman energi listrik yang jaraknya jauh dan pembebanan yang belum optimal pada jaringan menimbulkan permasalahan susut serta jatuh tegangan pada sisi penerima. ULP Ahmad Yani merupakan unit operasional PLN yang memiliki penjualan perbulannya mencapai 43.312 MWh. Sementara itu, energi yang berhasil terjual sebesar 40.078 MWh atau 92,5% dari keseluruhan. Energi terbuang sebesar 3.234 MWh merupakan susut teknis yang terjadi pada saat proses pengiriman daya. Susut tersebut mengakibatkan kerugian yang mencapai Rp 4.801.300.300,-. Studi ini akan membahas mengenai perbaikan susut teknis yang terjadi pada ULP Ahmad Yani. Metode yang digunakan adalah metode pecah beban dengan membagi beban penyulang dari GI untuk disalurkan ke konsumen agar lebih efisien. Pecah beban akan di lakukan pada jaringan distribusi 20 KV yaitu pada penyulang GUL12, simulasi pecah juga dilakukan dengan menggunakan software ETAP 12.6 untuk mengidentifikasi titik penyebab utama susut teknis yang terjadi dan sebagai komparasi hasil perbaikan pada kondisi di lapangan. Didapatkan hasil penurunan susut teknis yang terjadi setelah dilakukan pecah beban pada penyulang adalah sebesar 161.964 KWh atau penurunannya mencapai 4,87 %. Selain itu, penghematan biaya yang terjadi mencapai Rp 233.876.016,-

Technical losses are a crucial aspect of operational efficiency for electricity companies such as PT.PLN (Persero). The transmission of electricity over long distances and suboptimal loading on the network result in losses and voltage drops on the receiving end. ULP Ahmad Yani is a PLN operational unit with monthly sales reaching 43,312 MWh. Meanwhile, the energy successfully sold amounts to 40,078 MWh or 92.5% of the total. The wasted energy of 3,234 MWh represents technical losses occurring during the power transmission process. These losses lead to a loss of Rp 4,801,300,300,-. This study will discuss the improvement of technical losses occurring at ULP Ahmad Yani. The method used is load shedding by distributing the feeder load from the substation to consumers for greater efficiency. Load shedding will be performed on the 20 KV distribution network, specifically on feeder GUL12. Simulation of load shedding will also be carried out using ETAP 12.6 software to identify the main points causing technical losses and to compare the results of improvements in field conditions. The results show a decrease in technical losses after load shedding on the feeder by 161,964 KWh, or a decrease of 4.87%. Additionally, cost savings amount to Rp 233,876,016,-.