Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU adalah pembangkit yang menggunakan
energi kinetik uap untuk menghasilkan energi listrik. PLTU sering digunakan karena memiliki biaya produksi yang rendah dan menyediakan listrik dalam jumlah besar. Berdasarkan standar nilai kalor batubara regional di daerah tersebut. Unit pembangkit menggunakan desain boiler untuk low rank coal (LRC) dan batubara peringkat menengah (MRC), dan untuk mendapatkan high heating value (HHV) terbaik
digunakan campuran kedua jenis batubara tersebut. (pencampuran batubara). Nilai
pembakaran (HHV) dianggap optimal dan efektif jika sama atau mendekati nilai yang ditentukan oleh produsen boiler. Nilai efisiensi boiler terbesar adalah 85,95% dengan nilai kalor nilai kalor tertinggi yaitu 5306 kcal/kg. kemudian nilai efisiensi 84,41% dengan nilai kalor 4909 kcal/kg. Nilai efisiensi boiler terkecil adalah 83,85% dengan nilai kalor 4933 kcal/kg. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa boiler dengan menggunakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi akan memiliki efisiensi lebih tinggi daripada efisiensi boiler dengan menggunakan bahan bakar dengan nilai kalor yang lebih rendah.
Steam Power Plant is a generator that uses the kinetic energy of steam to produce electrical energy. Electric steam power plant is often used because it has low production costs and provides large amounts of electricity. Based on regional coal calorific value standards in the area. The generating unit uses a boiler design for low rank coal (LRC) and medium rank coal (MRC), and to get the best high heating value (HHV) a mixture of the two types of coal is used. (coal mixing). Combustion Value (HHV) is considered optimal and effective if it is the same or close to the value specified by the boiler manufacturer. The highest boiler efficiency value is 85.95% with the highest calorific value of 5306 kcal/kg. then the efficiency value is 84.41% with a calorific value of 4909 kcal/kg. The smallest boiler efficiency value is 83.85% with a heating value of 4933 kcal/kg. From these results it can be concluded that a boiler using fuel with a high calorific value will have a higher efficiency than the efficiency of
a boiler using fuel with a lower calorific value.