Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnnya pada
pulau Lombok tentunya kebutuhan energi listrik akan terus meningkat, terlebih Pulau
Lombok akan menjadi pulau wisata halal terbaik di dunia maka dari itu untuk menunjang
hal tersebut di perlukan pasokan daya listrik yang stabil serta handal. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan keandalan dan menjaga pasokan daya listrik dilakukan penambahan
pembangkit PLTMG Lombok Peaker 136 MW yang terdiri dari 13 unit generator dan 2
blok untuk memenuhi kebutuhan beban dan adanya cadangan daya dalam suatu sistem.
Akibatnya, dengan kondisi penambahan pembangkit ini memerlukan analisis terkait
dengan kestabilan transient ketika terjadinya gangguan transient. Pada tugas akhir ini,
akan dilakukan analisis transient dengan studi kasus generator outage, hubung singkat
pada saluran dan line trip dengan penentuan Critical clering time menggunakan simulasi
Digsilent Programming Language. Hasil dari simulasi menunjukan bahwa ketika terjadi
pelepasan generator kondisi frekuensi sistem masih dalam kondisi stabil, ketika terjadi
hubung singkat pada saluran Ampenan – Jeranjang nilai Critical clearing time yang
paling optimal adalah 0,109 s pada bus jeranjang dan ketika terjadi hubung singkat pada
saluran Ampenan – Peaker nilai Critical Clearing time yang optimal adalah 0,117 pada
bus Lombok peaker.