Gangguan pada sistem tenaga listrik dapat mengganggu stabilitas dalam penyaluran.
Gangguan-gangguan dalam sistem dapat berupa gangguan berupa gangguan hubung
singkat pada sistem transmisi, lepasnya generator dari sistem, dan sebagainya. Oleh
karena itu, diperlukan suatu skema pertahanan sistem untuk mempertahankan stabilitas
sistem yang umum disebut defense scheme. Defense scheme adalah suatu skema proteksi
yang digunakan untuk memproteksi sistem saat terjadi kondisi abnormal pada operasi
sistem. Dalam penelitian ini akan dibahas terkait skema proteksi pertahanan Under
Voltage Load Sheding (UVLS) dengan menggunakan beberapa skema pelepasan beban
yakni skema pelepasan beban terdekat, skema pelepasan beban terdekat termasuk
industri, skema pelepasan beban terbesar, dan skema pelepasan beban terbesar selain
industri. Dengan cara pelepasan bebannya menggunakan Manual Load Shedding (MLS)
pada saluran transmisi Sungguminasa – Tello. Yang dimana saluran tersebut merupakan
backbone atau saluran utama dan tidak ada cadangan dalam proses transfer energi.
Selanjutnya data sistem sulbagsel dimasukkan kedalam DIgSILENT PowerFactory 15.1
untuk dilakukan simulasi pelepasan beban sesuai dengan skema yang telah dibuat.
Berdasarkan hasil simulasi penerapan skema beban terdekat kehilangan daya 189 MW,
skema beban terdekat termasuk industri kehilangan daya 218,6 MW, skema beban
terbesar kehilangan daya 216 MW, dan skema beban terbesar selain industri kehilangan
daya 214,6 MW. Untuk masing masing skema berhasil menaikkan level tegangan sistem
melebihi yang di izinkan Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik 2020 yaitu 135 kV.