Genset yang digunakan sebagai sumber energi cadangan pada sistem pembangkit di
instalasi Pamaguan 8 perlu dijaga keandalannya. Namun masalah kerap muncul
dikarenakan lokasi penelitian yang berada di pedalaman yang menyebabkan suplai listrik
dari PLN sering mengalami pemadaman sehingga memungkinkan genset beroperasi
secara maksimal, selain itu karena di wilayah tersebut ph tanahnya asam sehingga sering
menimbulkan kebocoran dan korosi pada beberapa komponen genset. Berdasarkan jenis
kegagalan yang diperoleh dari hasil inspeksi, maka dilakukan analisis menggunakan
metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) yang menggambarkan mode
kegagalan untuk meminimalisis kemungkinan kegagalan yang muncul. Mode kegagalan
didapat berdasarkan jenis-jenis kegagalan yang diperoleh dengan melaksanakan
preventive maintenance. Selanjutnya data diolah menggunakan MS.Excell untuk
mengetahui nilai tingkat kegagalannya. Setelah pengisian data didapat kemudian data
tersebut di simulasikan menggunakan software Reliasoft Weibull++. Berdasarkan hasil
simulasi yang juga menekankan nilai RLA (Remaining Life Assesment), diperoleh nilai
keandalan genset DZ257-0608 untuk 4 tahun ke depan yaitu 85%. Merujuk pada
peraturan kementrian ESDM no. 18 yang menyatakan bahwa suatu peralatan harus
diperbarui setiap 4 tahun sekali, kemudian sesuai dengan standar yang ditetapkan IEEE
493 bahwa nilai keandalan suatu peralatan sebesar 80%. Maka dapat disimpulkan bahwa
kemungkinan genset masih dalam keadaan yang optimal dalam waktu 4 tahun ke depan.