Pada sistem kelistrikan isolated dimana hanya tersedia satu suplai pembangkit yang memenuhi kebutuhan konsumen, hal itu akan membuat rentan terhadap gangguan yang menyebabkan sistem mengalami Blackout. Salah satunya yaitu pada sistem kelistrikan di Kab. Wangi-Wangi. Pada Sistem kelistrikan Wangi-Wangi apabila terjadi gangguan jaringan distribusi sering kali langsung menyebabkan Blackout Sistem, meskipun titik gangguan terjadi di ujung jaringan. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang akan digunakan sebagai pembuatan pemodelan DigSilent 15.1 dilakukan simulasiHasil simulasi akan dianalisa kesesuaiannya dengan koordinasi proteksi dan urutan kerja proteksi dalam merespon suatu gangguan. Koordinasi proteksi di Sistem Wangi-Wangi belum berjalan dengan optimal dikarenakan adanya nilai setting proteksi yang belum sesuai. Pada Penyulang Patuno penyebab kegagalan koordinasi proteksi ialah pada selisih nilai setting waktu kerja proteksi yang terlalu kecil, dari hasil simulasi waktu kerja Penyulang Patuno dan Rec. Nua untuk Over Current Relay hanya terdapat perbedaan 0,05 detik dan untuk Ground Fault Relay perbedaan waktu kerja 0,06 detik. Hasil resetting nilai proteksi Over Current dan Ground Fault Relay pada Penyulang di Sistem Isolated Wangi-Wangi selisih waktu antara Penyulang dan Recloser menjadi lebih lama, pada Penyulang Kota dan Rec. Mandati selisih waktu kerja untuk OCR menjadi 0,395 detik dan GFR menjadi 0,380 detik.

In isolated electricity systems where only one power plant supply is available that meets consumer needs, it will make it vulnerable to disruptions that cause the system to blackout. One of them is the electrical system in Wangi-Wangi District. In the WangiWangi electrical system, if there is a distribution network disruption, it often directly causes System Blackout, even though the fault point occurs at the end of the network. The methodology used in this study is by collecting documents that will be used as a preparation for DigSilent 15.1 modeling carried out simulationsThe simulation results will be analyzed in accordance with protection coordination and the sequence of protection work in responding to a disturbance. Protection coordination in the WangiWangi System has not run optimally due to the inappropriate value of protection settings. In the Patuno Feeder, the cause of the failure of protection coordination is the difference in the value of the protection working time setting which is too small, from the results of the simulation of the working time of the Patuno Feeder and Rec. Nua for Over Current Relay there is only a difference of 0.05 seconds and for the Ground Fault Relay the difference in working time is 0.06 seconds. The result of resetting the protection value of Over Current and Ground Fault Relay on the Feeder in the Wangi-Wangi Isolated System the time difference between the Feeder and Recloser becomes longer, in the City Feeder and Rec. Mandate, the difference in working time for OCR becomes 0.395 seconds and GFR becomes 0.380 seconds.